Penulis
Intisari-online.com -Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah informasi yang beredar tentang sejumlah kota yang disebut sebagai zona kuning penyebaran virus corona (Covid-19).
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono memastikan informasi tersebut tidak benar.
"Kemenkes tidak pernah keluarkan Zona Kuning perihal kewaspadaan atau kedarutan Covid-19," ujar Anung dilansir dari Kompas.com, Jumat (28/2/2020).
Adapun informasi yang dimaksud berbunyi sebagai berikut:
"Info kemkes 6 kota zona kuning corona: Medan, Batam, Jkt, Sby, Bali dan Manado. Sediakan masker di rumah dan hand sanitizer. Usahakan jangan dl ke tempat umum dan travelling."
Informasi itu beredar melalui pesan di WhatsApp Messenger.
Dikonfirmasi secara terpisah, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan informasi itu tidak benar.
Ia memastikan Kemenkes tidak pernah mengeluarkan informasi tersebut. Namun, Yuri menjelaskan, pemerintah memang meminta kewaspadaan pengawasan di enam kota itu.
"Kalau kota-kota itu, kita katakan harus ada kewaspadaan yang lebih tinggi sebagai pintu masuk (kunjungan dari berbagai negara).
Itu terdapat bandara internasional juga pelabuhan," ujar Achmad dikutip dari Kompas.com.
Peningkatan kewaspadaan yang dimaksud pemerintah adalah untuk mencegah dan menangkal penyebaran virus corona.
Adapun keenam kota itu adalah Medan, Jakarta, Batam, Surabaya, Bali dan Manado.
"Bukan kemudian kotanya diwarnai kuning, merah, hijau enggak lah. Bukan juga kemudian seluruh masyarakat disuruh beli masker. Tetapi pengawasan yang lebih ketat dan peningkatan kewaspadaan," tegas Achmad.
"Misalnya Batam, ada bandara internasional dan pelabuhan laut. Jakarta ada Tanjuk Priok banyak kapal dagang dari China, Korea. Juga Manado dan Bali menjadi destinasi wisata. Itu adalah titik bagaimana cegah tangkal harus diperkuat sebab itu pintu masuk negara," tambah dia. (Dian Erika Nugraheny)
Cara terbaik cegah tertular virus Corona
Banyak orang berburu masker untuk mencegah tertular penyakit Covid-19 akibat merebaknya virus corona Wuhan (SARS-CoV-2).
Aksi borong tersebut membuat stok masker menipis dan tak mudah mendapat masker di pasaran.
Padahal, memakai masker bukanlah cara paling aman untuk melindungi diri dari virus corona.
Melansir CBS News, cara terbaik mencegah tertular penyakit akibat infeksi virus corona adalah tidak membiarkan tangan yang kotor menyentuh wajah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan, orang yang sehat tidak disarankan menggunakan masker bedah maupun masker N 95.
Penggunaan masker wajib bagi orang yang sedang sakit, terutama gangguan pernapasan seperti batuk, flu, influenza, dll.
Tujuannya, untuk mencegah penyakit menular ke sekitar.
Selain itu, masker juga diutamakan bagi tenaga kesehatan yang berisiko tinggi tertular penyakit.
"Masker tidak boleh jadi satu-satunya alat untuk melindungi diri dari infeksi penyakit," jelas Dr Andrew Stanley Pekosz dari Johns Hopkin's Bloomberg School of Public Health AS.
Menurut Pekosz, penggunaan masker untuk mencegah penularan penyakit butuh cermat.
Masker juga wajib diganti maksimal sehari sekali.
Ketimbang masker, para ahli menyarakankan orang yang sehat perlu rajin-rajin menjaga kebersihan tangan agar tidak gampang terinfeksi penyakit dari virus seperti corona.
Menjaga kebersihan tangan bisa dilakukan lewat mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol minimal 60 persen.
Cara mencuci tangan yang benar
Langkah mencuci tangan yang benar adalah menjangkau seluruh bagian telapak tangan, termasuk bagian sela-sela jari.
Melansir laman resmi NHS, berikut cara cuci tangan yang baik dan benar: Basahi tangan dengan air mengalir
Beri sabun yang cukup dan gosokkan sabun ke telapak tangan
Gunakan telapak tangan bergantian untuk menggosok punggung tangan dan sela-sela jari
Satukan kedua telapak tangan untuk kembali membersihkan bagian sela-sela jari
Gosokkan punggung jari bergantian ke telapak tangan
Gosokkan ibu jari bergantian ke telapan tangan
Gosokkan ujung jari dan kuku bergantian ke telapak tangan
Bilas sabun di tangan dengan air mengalir sampai tidak terasa licin Keringkan telapak tangan dengan tisu atau mesin pengering
Gunakan tisu bekas untuk menutup kembali keran air
Walaupun sekilas terlihat rumit, namun keseluruhan proses tersebut tidak memakan waktu lebih dari 20 detik. (Mahardini Nur Afifah)
Artikel ini merupakan saduran dari artikel Kompas berjudul "Kemenkes Pastikan Informasi soal 6 Kota Zona Kuning Corona Tidak Benar"dan "Bersihkan Tangan Cara Terbaik Cegah Tertular Corona, Bukan Masker"