Find Us On Social Media :

Para Diplomat Negara Barat Cemaskan Cara Indonesia Tangani Virus Corona Setelah Sebelumnya Profesor Harvard Berkata 'Tidak Mungkin Nol Kasus Virus Corona di Indonesia'

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 28 Februari 2020 | 09:30 WIB

Warga membaca brosur mengenai virus corona saat sosialisasi dari PMI di Kota Tua Penagi, Natuna

Intisari-Online.com - Sejumlah diplomat negara Barat termasuk Ameria Serikat (AS) menyatakan kekhawatirannya kepada pejabat tinggi Pemerintah Indonesia atas penanganan wabah virus corona baru.

Mereka juga memperingatkan akan kebutuhan kritis yang diperlukan dan meminta Pemerintah Indonesia lebih sering melakukan pengujian virus yang memiliki nama Covid-19 itu.

Sumber diplomatik AS mengungkapkan, duta besar dari beberapa negara Barat telah menyampaikan keprihatinan mereka kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan pejabat senior lainnya.

Melansir The Sydney Morning Herald, Kamis (27/2/2020), beberapa poin pembicaraan ini para pejabat AS edarkan yang dirancang untuk memastikan diplomat-diplomat asing menyampaikan pesan tersebut dalam pertemuan tertutup dengan Kementerian Kesehatan RI.

Baca Juga: Lolos dari Maut yang Merenggut 13.000 Jiwa dalam Kondisi Sangat Kelaparan, Inilah Wajah Mengerikan para Penyintas Perang Sipil di Amerika, Kamp untuk Tampung 10.000 Orang Diisi Empat Kali Lipatnya

"Kami meyakini, penting bagi pemerintah Anda untuk secara aktif melakukan deteksi kasus," demikian isi salah satu pesan itu.

Poin lain menyebutkan, banyak rumahsakit di Indonesia tidak memiliki alat pelindung diri (APD) yang memadai, tak ada ruang isolasi yang cukup, dan transportasi spesimen tidak memadai.

Para diplomat dari kedutaan termasuk Australia, AS, dan Kanada juga telah bertemu satu sama lain untuk membahas penyebaran virus yang tampaknya tidak menyebar ke Indonesia.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS untuk Indonesia tak menyangkal, mantan Duta Besar Donovan telah menyampaikan keprihatinannya tentang virus corona sebelum menyelesaikan tugas diplomatiknya pada 14 Februari 2020 lalu.

Baca Juga: Cantik dan Pendiam, Gadis Ini Ternyata Gemar Menculik Pria, Membius, Lalu Memperkosanya, Tapi Salah Satu Korban Malah Katakan, 'Andaikan Tidak Dibius Aku Mau Melakukannya'

"Wabah virus corona telah berkembang dengan cepat, dan seperti rekan-rekan Indonesia kami, kami mengamatinya dengan cermat," kata juru bicara Kedutaan Besar AS.

"Pemerintah AS telah memberikan bantuan materi dan teknis kepada Indonesia, begitu juga dengan negara-negara lain di kawasan ini (Asia Tenggara)," ujar dia.

Seorang profesor Epidemiologi di Harvard University Marc Lipsitch sebelumnya mengatakan, secara statistik, tidak mungkin nol kasus virus corona di Indonesia.

Baca Juga: Bertemu Teman Kencan dari Tinder, Pria Ini Tak Sadar Wanita yang Ditemuinya Tidak Berbusana Selama di Mal, Ketahuan Karena Hal Ini

Lipsitch telah memperingatkan kemungkinan pandemi global dengan 40% sampai 70% populasi dunia bisa terinfeksi, meski tak semuanya akan jatuh sakit.

Awal pekan ini, seorang pria Jepang terinfeksi virus corona setelah kembali dari liburannya di Bali.

Otoritas kesehatan Bali menyatakan, pihaknya telah mulai melacak turis Jepang itu dan mendisinfeksi kamar-kamar hotel tempatnya menginap.

Sebelumnya, media Jepang NHK melaporkan, pria Jepang itu berusia 60-an, tinggal di Tokyo dan bekerja di fasilitas perawatan warga senior.

Baca Juga: Harta Nia Ramadhani Diklaim Tak akan Bisa Habis, Faktanya Tahun Ini Kekayaan Ardi Bakrie Amblas Rp1,55 Triliun, Ini Pemicunya!

Laporan NHK tidak merinci jadwal perjalanan pria tersebut selama di Indonesia.Lantas, pria itu kembali ke Jepang pada 19 Februari dan segera dirawat di rumah sakit karena kesulitan bernafas. Dia dikatakan dalam "kondisi serius".

Secara terpisah, situs resmi Tokyo Novel Coronavirus Infectious Disease Control Center di Tokyo mengonfirmasi bahwa seorang penduduk Tokyo berusia 60-an telah dinyatakan positif mengidap penyakit virus corona dan gejalanya muncul pada 12 Februari.

Rilis ini tidak menyebutkan riwayat perjalanan ke Indonesia.

Hanya saja, pria itu belum pernah ke China dalam 14 hari sebelumnya. Keadaan pasien terdaftar dalam kondisi serius.

Baca Juga: Berlayar 8 Jam di Laut Tapi Tak Melihat Air, Pelaut Ini Saksikan Kemunculan Batuan Raksasa Selebar 20.000 Kali Lapangan Sepak Bola

Sangkalan Kemenkes

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan, virus corona yang diberitakan menular kepada seorang pria Jepang setelah pulang dari Indonesia bukanlah jenis Covid-19.

Informasi ini berdasarkan komunikasi antara Kemenkes dengan otoritas kesehatan Jepang.

"Ternyata setelah diperiksa yang bersangkutan tertular virus corona tipe II (SARS CoV-2).

Baca Juga: Seorang Model Wanita yang Masih Muda Mengalami Kebutaan setelah Lakukan Tato Bola Mata, Meski Sempat Menjadi Trend, Ternyata Ini Bahaya Tindakan Tato yang Satu Ini

Sejauh ini, Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang belum terinfeksi virus corona.

Sebanyak 6 negara tetangga Indonesia telah mengonfirmasi kasus virus corona, termasuk Singapura yang memiliki 96 kasus.

Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kedutaan Besar AS Khawatir terhadap Penanganan Virus Corona di Indonesia