Karena belum adanya perintah, Yuri mengaku belum mengetahui opsi mana yang akan digunakan oleh pemerintah.
Opsi pertama adalah pemulangan melalui udara dengan pesawat terbang dan opsi melalui jalur laut menggunakan kapal laut sebelum menjalankan observasi kesehatan selama 28 hari.
Metode evakuasi yang akan dilakukan pemerintah kepada 74 WNI kru Kapal Diamond Princess akan berbeda karena masalah di kapal pesiar ini dinilai lebih kompleks dibandingkan dengan di Wuhan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto menyebutkan, 74 WNI lebih riskan terhadap novel corona virus karena memiliki kontak dekat dengan penumpang kapal yang sudah dinyatakan positif COVID-19.
“Ini masuk kelompok orang dalam pemantauan (ODP) sehingga perlu dilakukan observasi dan kita cari cara paling aman,” ucap Achmad Yurianto di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat (21/1/2020).
Pemulangan dengan Kapal Rumah Sakit
Walaupun rencana evakuasi belum diputuskan Presiden Joko Widodo, namun Kapal Rumah Sakit KRI Dr. Soeharso telah disiagakan jika opsi pemulangan WNI dilakukan.
Proses kapal berjalan dari Indonesia ke Jepang diperkirakN menghabiskan waktu sekitar 10-14 hari, selama kapal masih berada di jalan WNI di karantina di Kapal Diamond Princess.