Cedera itu juga membuat korban hanya bisa berjalan dengan alat bantu.
"Ini adalah tindakan kekerasan ektrem yang tidak dipikirkan dan tanpa alasan. Saya terkejut ketika saya melihat senjata mengerikan yang digunakan," kata ibu korban.
Dia pun memperingatkan pembuat program acara dan game untuk memikirkan lebih jauh tentang dampak konten mereka.
"Saya ingin produser dan pembuat program semacam itu mengetahui pengaruh konten terhadap pikiran yang belum matang," katanya.
Baca Juga: Jika Tak Ada Halangan, AS Akan Tanda Tangani Kesepakatan dengan Taliban, Ini Kesepakatan Kedua Pihak
Ibu korban sangat terpukul dengan apa yang menimpa anaknya, terlebih kini putranya itu harus menjalani sisa hidupnya dalam kondisi cacat.
"Serangan itu telah mengubah hidup kita selamanya, anakku menjalani hukuman seumur hidup dan dokter telah menyarankan agar ia tetap cacat selama sisa hidupnya," ungkapnya.
Kini pelaku telah dijatuhi hukuman masing-masing.
Callis Woosley dipenjara selama delapan tahun, sementara Cullan diberikan hukuman 12 bulan.