Gumpalan (trombus) menyebabkan aliran darah melambat sehingga menyebabkan daerah yang tersumbat menjadi bengkak, merah, dan menyakitkan.
Mengutip Kompas.com, Trombosis umumnya terjadi di kaki, namun juga bisa terjadi pada pembuluh darah vena dan arteri di seluruh tubuh, termasuk jantung.
Kondisi tersebut tidak bisa dianggap sepele karena menyebabkan kematian mendadak.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Hematologi Onkologi Medik, Karmel Lidow Tambunan mengungkapkan, jika trombosis terjadi di pembuluh darah jantung, maka bisa menyebabkan serangan jantung.
Trombosis juga bisa menuju paru-paru dan menyumbat suplai darah ke paru-paru sehingga menyebabkan emboli paru. Bahkan bisa terjadi di otak yang menyebabkan stroke.
"Makanya trombosis disebut pembunuh diam-diam atau silent killer," ujar Karmel dalam dalam diskusi memeringati World Thrombosis Day di Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Karmel mengatakan, di negara barat, trombosis merupakan penyebab utama kematian lebih dari 60 persen.
Di Indonesia, belum ada data pasti. Namun, menurut Karmel, trombosis juga merupakan salah satu penyebab kematian utama di Indonesia.