Find Us On Social Media :

Seperti Kebal Dingin dan Tidak Pernah Dengar Tentang Virus Corona, Ribuan Penduduk Jepang Berkumpul di Publik dan Mulai Telanjang Bersama, Alasan Aksi Ini Membuat Takjub!

By Maymunah Nasution, Minggu, 16 Februari 2020 | 14:10 WIB

Tidak Peduli Kedinginan dan Virus Corona, Ribuan Penduduk Jepang Berkumpul di Publik dan Mulai Telanjang Bersama

Acara rebutan itu berlangsung selama 40 menit dan banyak partisipan yang mendapatkan luka goresan, memar serta cedera ringan.

Meski begitu, para partisipan sangat bersemangat dan datang dari seluruh wilayah Jepang, beberapa bahkan datang dari luar negeri.

Ada yang datang sendiri, ada yang datang berkelompok mewakili bisnis lokal.

Ritual itu telah berlangsung selama 500 tahun saat Periode Kekuasaan Muromachi (1338 - 1573), dimulai setelah warga desa berebut kertas yang diyakini berkekuatan magis yang diberikan oleh pendeta dari kuil Saidaiji Kannonin.

Baca Juga: Salahkan Masyarakat yang Bikin Harga Masker Melonjak Tinggi karena Takut Tertular Virus Corona, Menkes Terawan: Salah Sendiri Kok Dibeli

Semakin banyak yang ingin memperebutkan kertas tersebut dan ritual semakin membesar dengan partisipan membludak, tetapi mereka segera sadar jika kertas itu akan sobek ketika diperebutkan.

Pakaian mereka juga alami hal yang sama, yaitu sobek, sehingga akhirnya mereka semua telanjang dan kertas digantikan dengan kayu.

Sebagai bagian dari kebudayaan, festival juga dijadikan Aset Budaya Legenda Penting pada tahun 2016 silam.

Selain di Okayama, ada lagi beberapa festival telanjang yang diadakan di seluruh Jepang, seperti di Yotsukaido, prefektur Chiba, dengan pria hanya berkain putih bertarung sembari membawa anak kecil melewati lumpur sebagai bagian dari pengusiran roh.

Baca Juga: Niat Berbahagia dengan Menikah untuk Ketiga Kalinya, Pesta Berubah Jadi Petaka Saat Istri Pertama Muncul, Mempelai Pria Babak Belur dan Terancam Dibakar Saat Sembunyi