Find Us On Social Media :

John Lie, Tentara yang Jago Menyelundupkan Senjata dan Sering Mengelabuhi Patroli Kapal Perang Belanda

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 10 April 2018 | 07:00 WIB

Walau selama beroperasi, John Lie nyaris tidak pernah terpergok oleh patroli AL Belanda, namun suatu ketika sempat “apes” juga, nyaris tertangkap.

Kala itu The Outlaw baru saja keluar dari Pangkalan Raja Ulak. Tiba-tiba saja muncul empat kapal patroli Belanda.

Untuk mengecoh Belanda, The Outlaw melemparkan sebuah drum kosong yang lalu mengapung di lautan.

Tipuannya berhasil. Sementara Outlaw melarikan diri, kapal Belanda justru sibuk mengepung drum tersebut, karena mengira itu sebuah sekoci.

Menjelang berakhirnya Perang Kemerdekaan pada pertengahan 1949, Mayor John Lie dipercaya Pemerintah RI untuk memimpin KPOLN di Bangkok, Thailand.

Semua berkat keberanian dan pengalamannya dalam mengecoh AL Belanda dan Inggris.

Serta keakrabannya dengan para petugas atau pejabat pabean, juga kepolisian perairan baik di Singapura, Burma, Malaysia, maupun Thailand.

Mayor laut John Lie mengakhiri karirnya sebagai Kepala KPOLN ketika tercapai pengakuan kedaulatan akhir 1949 dan ditarik ke Jakarta untuk melapor dalam rangka konsolidasi.

Tugas John Lie tidak berakhir di atas meja selayaknya seorang perwira staf.

Baca juga: Memanfaatkan Alat Ski, Tentara Finlandia Bikin Raksasa Uni Soviet Keteteran di Perang Musim Dingin

Krisis keamanan yang berkembang menjadi disintegrasi mengancam keutuhan dan kedaulatan NKRI pada awal tahun 1950-an.

Ia kembali dipercaya memimpin sebuah kapal perang ALRI jenis korvet, RI Radjawali.

Tugas pertamanya selaku Komandan Kapal Perang adalah melakukan operasi blokade laut atas perairan Ambon, Maluku, yang telah dikuasai oleh kelompok seperatis Repoeblik Maloekoe Selatan (RMS) pimpinan Dr. Ch. Soumokil.