Find Us On Social Media :

John Lie, Tentara yang Jago Menyelundupkan Senjata dan Sering Mengelabuhi Patroli Kapal Perang Belanda

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 10 April 2018 | 07:00 WIB

Nama ‘The Outlaw’ itu sendiri mencerminkan kapal yang suka melanggar hukum secara terang-terangan tapi tidak pernah tertangkap.

John Lie sendiri sangat mahir mengelabuhi kapal-kapal Belanda yang berpatroli dengan beragam cara.

Kapal cepat ALRI yang dikomandani oleh John Lie tersebut, mengawali tugas pertamanya pada September 1947 ke Labuhan Bilik untuk membawa alat-alat perjuangan, antara lain 16 pucuk pistol otomatis sten gun.

Guna mengelabuhi patroli Belanda di sekitar perairan Labuhan Bilik, John Lie memasang bendera Taiwan, sehingga kapal itu dikira kapal dagang  milik negerinya Chiang Kai Shek.

Berkat tipu muslihat itu. The Outlaw berhasil tiba di Labuhan Bilikdengan selamat.

Kegiatan John Lie ke Labuhan Bilik dilakukan berulang kali hingga Agresi Militer Belanda kedua di tahun 1948.

Setelah Belanda melancarkan agresi militernya yang kedua pada 1948 dan mengakibatkan jatuhnya ibukota RI Yogyakarta,

Pemerintah Inggris di Singapura melarang kapal-kapal dari Indonesia memasuki wilayahnya.

Larangan tersebut ditindaklanjuti dengan diperketatnya patroli maritim oleh AL Inggris dan Belanda.

Karena dinilai berbahaya bagi kegiatannya, John Lie kemudian mengalihkan operasinya ke daerah utara, yaitu antara Aceh-Penang (Malaysia)-Port Sweetenham-Phuket (Thailand).

(Baca juga: Asyik Selfie Telanjang, Miranda Rader Tabrak Patroli Polisi

Untuk memudahkan penyaluran logistik kapal sekaligus memperpendek rentang jarak tempuhnya, John Lie membangun pangkalan di tepian Sungai Tamiang, Aceh, namun kemudian dipindahkan ke Raja Ulak, Teluk Langsa.