Find Us On Social Media :

John Lie, Tentara yang Jago Menyelundupkan Senjata dan Sering Mengelabuhi Patroli Kapal Perang Belanda

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 10 April 2018 | 07:00 WIB

Intisari-Online.com - Indonesia sebenarnya memiliki salah seorang pejuang gigih dalam upaya mempertahankan kemerdekaan, khususnya di Angkatan Laut RI (ALRI).

Pejuang itu bernama Jahja Daniel Dharma alias John Lie (1911-1988).

Dalam sejarah perjuangan RI, nama John Lie memang tak begitu dikenal, tapi keberanian dan jasanya amat layak untuk dihargai.

Dari latar belakang sejarahnya ketika Belanda menerima penyerahan kekuasaan dan kendali keamanan di Indonesia dari Sekutu di awal 1946, langkah pertama yang dilakukan untuk melemahkan kekuatan para pejuang kemerdekaan.

Baca juga: Mengapa Penghormatan Tertinggi di Angkatan Laut Dilakukan dengan Tembakan Meriam Sebanyak 21 Kali?

Caranya adalah dengan melakukan tindakan “pengucilan” alias blokade.

Blokade dilakukan atas seluruh teritorial Indonesia, baik laut, darat,  maupun udara.

Tindakan Belanda tersebut tidak hanya menyusahkan Indonesia secara politis dan ekonomi, melainkan juga secara militer.

Para pejuang yang sebelumnya mengandalkan persenjataan eks-Jepang mulai kesulitan suku cadang dan amunisi, kecuali persenjataan yang sejenis dengan milik Belanda.

Namun untuk mendapatkan pengganti senjata peninggalan Jepang, bangsa Indonesia harus menempuhnya dengan cara merebut dan mencuri perlengkapan militer dari Belanda.

Atau membeli dari pihak ketiga. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai sarana pembelian melalui barter.

Dengan modal beberapa kapal motor cepat, ALRI kemudian membentuk sebuah skadron khusus yang mampu bergerak cepat dan mampu beroperasi dalam kondisi cuaca apapun untuk menembus blokade laut Belanda.

Skadron inilah yang kelak dikenal sebagai Armada Penyelundup.