Find Us On Social Media :

BMKG Beri Peringatan Soal Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter di Sejumlah Wilayah Indonesia: Ini Perbedaan Gelombang Tinggi dan Gelombang Tsunami

By Mentari DP, Kamis, 13 Februari 2020 | 15:40 WIB

Ilustrasi gelombang tinggi.

Intisari-Online.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa sejumlah daerah di Indonesia akan mengalami gelombang tinggi hingga enam meter.

Oleh karenanya, masyarakat yang tinggal di dekat pantai diminta waspada.

Selain gelombang tinggi, kecepatan angin juga sangat tinggi.Yaitu mencapai kecepatan 5-25 knot.

Bahkan di wilayah selatan Indonesia, kecepatan angin mencapai 35 knot.

Baca Juga: Bukan Virus Corona, Tapi Warga Indonesia Harus Waspadai Penyakit Ini, Sudah Ada 3.256 Kasus dan 27 di Antarnya Tewas

Adapun prakiraan potensi gelombang tinggi laut ini berlaku pada 13-14 Februari 2020.

Gelombang tinggi 2,5 hingga 4.0 meter berpeluang terjadi di beberapa wilayah.

Antara lain Selat Sunda bagian barat dan selatan, Selat Bali hingga Selat Lombok, Laut Arafuru bagian tengah dan timur, Laut Maluku bagian utara, hingga Perairan Utara Papua Barat.

Sementara gelombang tinggi 4 hingga 6 meter bepotensi terjadi di wilayah Samudera Pasifik Utara dan Halmahera hingga Papua.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi Capai Ketinggian 2.000 Meter: Meski Merapi Meletus, Penjaga Gunung Tak Boleh Melarikan Diri, Ini Alasannya

Dengan kondisi gelombang laut yang tinggi dan adanya potensi gelombang pasang tinggi dibeberapa wilayah Indonesia, masyarakat dan kapal-kapal yang melintas dihimbau untuk tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitas di pesisir maupun di laut.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar BMKG seperti dilansir dari kompas.com pada Kamis (13/2/2020).

Masalah gelombang tinggi sering terjadi di Indonesia.

Apalagi melihat jumlah perairan di Indonesia.

Namun terkadang gelombang tinggi membuat takut warga Indonesia. 

Ya, hal ini dikarenakan tsunami yang beberapa kali terjadi di Indonesia.

Apa sebenarnya perbedaan antara gelombang tinggi dan gelombang tsunami?

Mantan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho pernah menjelaskan perbedaan mendasar keduanya.

Gelombang tinggi karena tiupan angin terjadi secara perlahan dan dengan tanda-tanda bisa diprediksi sebelumnya, misalnya perubahan ekstem sebelum kejadian.

BMKG pun rutin mengeluarkan peringatan gelombang tinggi di berbagai daerah jika memang diprediksi akan terjadi.

 

Baca Juga: Viral 1 Siswi Dianiaya 3 Siswa di Purworejo: Ini Pasal untuk Menjerat Pelaku Penganiayaan pada Anak

Namun tidak dengan tsunami yang kejadiannya tidak dapat diprediksi dan mendadak.

"Gelombang pasang tidak terjadi seketika, tapi secara pelan."

"Kalau tsunami, terjadi tadi malam itu, terjadi tiba-tiba. Terjadi tiba-tiba sekali, tidak ada (pertanda)."

"Makanya kalau kita melihat kan masyarakat masih banyak melakukan aktivitas, Band Seventeen masih jalan, baru dua lagu itu," kata Sutopo saat itu.

Kemudian, dari video di atas dapat dilihat bahwa gelombang tsunami disertai dengan kekuatan dorong yang besar, berbeda dengan gelombang tinggi yang kekuatannya berdasarkan angin.

Hal ini menyebabkan gelombang tsunami memiliki sifat destruktif atau merusak yang lebih besar ketika sudah sampai di daratan dibandingkan dengan gelombang tinggi yang disebabkan oleh angin.

Terakhir, gelombang karena angin hanya terjadi di permukaan saja.

Sementara gelombang tsunami terjadi dari bagian dalam laut.

Hal itu karena adanya pergerakan lempeng atau dasar lautan yang terjadi secara tiba-tiba sehingga menyebabkan adanya dorongan gelombang dari dalam.

(Luthfia Ayu Azanella)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Perbedaan Tsunami dan Gelombang Tinggi")

Baca Juga: Kasus Siswi yang Dibully dan Dipukul 3 Siswa di Purworejo: Ini Efek Jangka Panjang dari Bully bagi Korban dan Pelaku