Find Us On Social Media :

Virus Corona Tewaskan 86 Orang Per Hari, Pasien Wuhan Ini Malah Terekam Lari Terbirit-birit Menghindari Petugas yang Mau 'Menyelamatkan' Orang-orang dari Situasi Kacau Itu

By Khaerunisa, Senin, 10 Februari 2020 | 14:19 WIB

Intisari-Online.com - Upaya penanganan virus corona di Wuhan terus dilakukan.

Salah satunya dengan menerapkan karantina terhadap orang-orang yang terjangkit virus ini.

Namun, seorang pasien di Wuhan malah lari terbirit-birit dari petugas karena tak mau menjalani karantina.

Melansir dari Mirror.co.uk (8/2/2020), Sebuah video memperlihatkan seorang pria yang dicurigai mengidap virus corona berlari menjauh dari para petugas.

Baca Juga: Mengharukan, Perawat Ini Hanya Bisa Bertemu Calon Suaminya dari Balik Kaca Sambil Saling Menelepon, Berencana Menikah Wabah Virus Corona Berakhir

Diyakini peristiwa tersebut terjadi di Wuhan, China.

Video dimulai ketika pria tersebut mendorong dinding ketika para petugas mendekat, ia mendorongnya agar bisa segera berlari menjauh.

Aksi kejar-kejaran di jalan sepi antara petugas dan si pria pun terjadi.

Para petugas membawa tongkat logam besar untuk memburu pria yang kabur itu.

Baca Juga: Presiden King of The King Harus Terima 'Amukan' Jenderal TNI yang Merasa Kecolongan Ini, Disebut Permalukan Institusi TNI dan Tidak akan Dilepas dari Proses Hukum

Rekaman video tersebut terjadi seminggu setelah Partai Komunis pusat memerintahkan semua pasien yang dicurigai di Wuhan dan kontak dekat mereka untuk dibawa ke kamp karantina massal.

Orang-orang yang mengenakan jas hazmat juga terlihat dilaporkan menyeret pria dan wanita dari rumah mereka.

Dikutip dari Mirror.co.uk, virus mematikan ini telah merenggut nyawa setidaknya 86 orang dalam sehari, dengan korban tewas di atas 700 orang.

Secara keseluruhan, ada lebih dari 34.500 kasus penyakit yang telah dikonfirmasi di seluruh dunia.

Baca Juga: Panik dan Mencoba Tutupi Kasus Virus Corona, Korea Utara Lakukan Hal Ini Pada Mayat Warganya yang Meninggal Diduga Akibat Virus Corona

Seperti diketahui, virus ini pertama kali dilaporkan di kota Wuhan, China.

Sementara itu, di Eropa semakin banyak kasus penyakit ini yang menjadi perhatian otoritas.

Lima anggota keluarga Inggris telah didiagnosis dengan virus corona selama liburan ski di Prancis.

Termasuk anak Inggris pertama yang menangkap bug yang berpotensi mematikan.

Baca Juga: Nekat Curi 3 Sapi dengan Mobil MPV, Beginilah Nasib Pencuri Setelah Ban Mobil Meledak

Mereka terinfeksi oleh seorang kerabat Inggris paruh baya yang tertular virus tersebut pada sebuah konferensi bisnis di Singapura dan bertemu mereka di Contamines-Montjoie, di Pegunungan Alpen Prancis, pada 24 Januari selama empat hari sebelum melakukan perjalanan kembali ke Inggris.

Mereka semua tinggal di pondok ski yang sama.

Kelima pasien tersebut dibawa ke rumah sakit di Lyon, Saint-Etienne dan Grenoble pada Jumat malam dan berada dalam kondisi stabil dalam isolasi pada hari Sabtu, menurut pejabat kesehatan.

Baca Juga: 8 Manfaat Gula Merah dan Jahe untuk Kesehatan Anda, dari Ringankan Mual Hingga Ringankan Stres, Yuk Konsumsi!

Pengumuman itu muncul setelah keluarga empat orang Inggris dirawat di rumah sakit di Majorca sebagai kasus yang mungkin setelah berhubungan dengan seseorang yang baru-baru ini dinyatakan positif di Prancis.

Tidak jelas apakah ada hubungan antara orang Inggris di Pegunungan Alpen Prancis dan orang-orang di pulau Spanyol, yang mencakup dua anak perempuan berusia tujuh dan 10 tahun, dan seorang pria berusia 46 tahun.

 

Karantina adalah upaya pemerintah untuk menahan wabah tersebut tidak menyebar ke lebih banyak tempat dan memakan lebih banyak korban.

Pemerintah China melakukannya dengan sangat membatasi akses keluar masuk kota Wuhan.

Baca Juga: Setelah Putrinya Dewasa Ayah Ini Nekat Nikahi Putri Kandungnya Sendiri, Padahal Sejak Bayi Gadis Ini Sering Diperlakukan Begini Sampai Akhirnya Dibuang

Namun tampaknya tak semua orang bersedia untuk mengikuti cara tersebut.

Seperti seorang pria yang kabur dari petugas tersebut.

Apa yang dialami penduduk di Wuhan dalam masa-masa mencekam?

Dikutip dari Kompas.com yang melansir CNN, sepasang suami-istri bernama Justin Steece dan Li Ling yang baru saja dikarunia anak laki-laki pertamanya, Colm pada 5 Januari 2020.

Li Ling melahirkan di rumah sakit Wuhan, di mana saat ini Steece yang berprofesi sebagai guru di Amerika Serikat ini, tengah mati-matian berusaha menemukan cara untuk mengeluarkan keluarganya dari kota dan kembali ke Negeri Paman Sam.

Konsulat AS di Wuhan telah mengevakuasi seluruh stafnya, dengan menerbangkan empat pesawat evakuasi meninggalkan Wuhan ke Amerika. Pesawat mengangkut warga AS yang dianggap paling berisiko tertular virus.

Sementara itu, dikabarkan tidak ada lagi penerbangan evakuasi yang dijadwalkan.

Baca Juga: Takut Mendengar Suara Rintihan Perempuan, Gadis Ini Tewas Kehabisan Darah Karena Dibiarkan Warga Saat Terkapar dan Minta Tolong: Sudah Dicari Keluarganya Sejak Tadi Malam

Menunggu hingga mendapat kabar untuk bisa keluar dari Wuhan, Steece mengambil setiap tindakan pencegahan untuk menghindari terpapar virus 2019-nCoV.

Ketika pergi keluar untuk membeli bahan makanan, dia memakai masker wajah hingga kacamata hitam.

Selain itu, ia juga mengenakan lapisan pakaian ekstra, yang kemudian dicuci begitu kembali ke rumah.

Semua tas belanja yang digunakannya dibersihkan dengan hati-hati menggunakan sabun.

Stecee menuturkan, di supermarket hanya tersedia sedikit pilihan makanan, di mana produk makanan segar jarang ditemukan.

 Baca Juga: Sebut Dirinya Bodoh karena Selama Ini Hanya Makan Daging Hewan, Dengiz Sang Kanibal: Daging Manusia Membuatku Gembira