Find Us On Social Media :

Takut Mendengar Suara Rintihan Perempuan, Gadis Ini Tewas Kehabisan Darah Karena Dibiarkan Warga Saat Terkapar dan Minta Tolong: Sudah Dicari Keluarganya Sejak Tadi Malam

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 10 Februari 2020 | 08:46 WIB

Gadis remaja ditemukan terluka parah di bekas pos polisi

Intisari-Online.com - Seorang gadis remaja ditemukan tewas dengan luka parah di dalam bekas kantor pos polisi di Desa Rea, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (9/2/2020).

Penemuan sesosok mayat perempuan ini langsung menghebohkan warga Rea dan netizen.

Sebelum meninggal, sejumlah warga sempat mendengar suara rintihan korban yang diduga tengah minta tolong saat jatuh dan tak berdaya di lantai bangunan bekas pos polisi.

Penemuan korban bermula ketika seorang pedagang nasi kuning bernama Sarce hendak menjajakan dagangannya untuk warga yang lalu lalang tak jauh dari pos polisi, tempat korban ditemukan terkapar, Minggu subuh tadi sekitar pukul 5.30 Wita.

Baca Juga: Tercium Bau Daging Goreng dan Darah Berceceran, Pasangan Kejam Ini Tertangkap Basah Telah Pukuli Anjing yang Diadopsi hingga Mati, Bahkan Memasak dan Memakan Dagingnya

Mulanya, Sarce kaget dan sempat ketakutan lantaran mendengar suara rintihan seorang perempuan sambil minta tolong dari dalam pos polisi.

Karena tak berani, ia lalu bergegas memanggil warga setempat untuk memeriksa asal suara rintihan seorang perempuan dari pos polisi.

Benar saja, warga yang berdatangan ke pos polisi yang sudah lama tak difungsikan itu menemukan sesosok perempuan mengenakan celana panjang tanpa identitas apa pun di sakunya.

Warga yang datang ke lokasi hanya menemukan sebuah helm yang diletakkan rapi di meja pos polisi bersama kantong plastik berisi kerupuk dan camilan lainnya.

Baca Juga: Menengok Kembali Perjuangan Xanana Gusmao Merdekakan Timor Timur, Pria Yang Pernah Jadi Tahanan Politik Era Soeharto Tersebut Rupanya Dibebaskan Oleh Tokoh Penting Indonesia Ini!

Tallulangi, saksi mata yang menemukan korban terluka parah di dalam pos polisi ini mengatakan, ia sempat memanggil korban yang sedang terkapar di lantai bekas pos polisi.

Namun karena tak ada respons, Tallulangi dan warga lainnya pun memilih melapor ke polisi terdekat.

Ia tidak berani mendatangi ke suara rintihan itu karena takut ada masalah.

“Saya sempat teriak dari luar pos polisi saat melihat korban terkapar penuh darah di sekitarnya, karena tak ada suara, saya lalu melaporkannya ke kantor polisi terdekat,” jelas Tallulangi.

Baca Juga: Iseng Tes DNA Seperti Ariel NOAH dan Najwa Shihab, Hubungan Pasangan Ini Justru Hancur, Rahasia Kelam Keluarga Sang Pria Terbongkar

Korban saat ditemukan masih bernyawa namun tak sadarkan diri. Kemudian dievakuasi warga ke rumah sakit.

Namun nyawa korban tak terselamatkan.

Ia diduga meninggal dalam perjalanan.

Saat ini, bangunan bekas pos polisi itu telah diberi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.

Baca Juga: Pakar Virus Indonesia Melihat Ada Keanehan Pada Virus Corona, 'Ada Semacam Struktur Buatan yang Ditempel'!

Identitas korban ditemukan

Identitas perempuan yang tewas di bekas pos polisi itu akhirnya terkuak setelah salah satu kerabatnya, Abdullah, menjemput jenazah perempuan itu di Rumah Sakit Umum Polewali Mandar sore tadi.

Abdullah meyebutkan, korban sudah lama dicari keluarganya.

Kebetulan, tadi malam ia melihat foto korban diunggah warganet di Facebook.

Karena ciri-ciri korban sama, ia lalu mendatangi rumah sakit untuk memastikan identitasnya.

Baca Juga: Disebut 'Kiamat yang Disembunyikan Kim Jong-Un', Virus yang Diduga Memicu Kematian 27 Ribu Babi di Sumut Ini Belum 'Di-declare' Pemerintah, Ini Dampak Buruk yang Bisa Terjadi

Korban diketahui bernama Irmayanti (23), seorang warga Majene, Sulawesi Barat.

“Korban ini sudah dicari keluarganya sejak tadi malam. Saya kaget setelah melihat di Facebook dan ciri-ciri korban sama."

"Saya lalu ke Polewali untuk memastikannya dan ternyata betul adalah korban yang sedang dicari,” jelas Abdullah.

Baca Juga: Corona Adalah Senjata Biologi? Berikut Apa Kata Intelijen dan Ahli Mikrobiologi: 'Saya dari Awal Juga Menganggap Karena Tiba-tiba Virus Ini Datang'

Sebelum jenazah korban dievakuasi pihak keluarga dari RSUD Polewali Mandar ke rumah duka di Majene dengan pengawalan mobil patroli polisi, keluarga korban telah melaporkan secara resmi kasus in ke Polres Polewali Mandar.

Tewas karena terlambat ditolong

Kapolsek Binung, Iptu Syaiful menyebutkan, korban pertama kali ditemukan terluka parah di dalam bangunan bekas pos polisi oleh warga sekitar pukul 5.30 Wita.

Korban sempat dievauasi ke puskesmas terdekat karena ditemukan masih dalam kondisi hidup, meski sudah tak sadarkan diri.

Karena kondisinya gawat, korban langsung dievakuasi petugas ke RSUD Polewali Mandar.

Sayangnya, korban menghembuskan nafas terakhir sebelum sempat mendapat tindakan dokter

Baca Juga: Kesaksian Generasi Terakhir Penganut Tradisi Kuping Panjang, Ungkap Alasan Anak-cucu Enggan Ikuti Jejaknya hingga Bujuk Rayu Mantri untuk Memotong Telinganya

Diduga, korban maninggal karena kehabisan darah lantaran sudah lama terkapar di bekas kantor pos polisi namun tak ada warga yang memberi pertolongan.

“Waktu ditemukan pertama kali oleh warga korban masih hidup, sehingga dievakuasi warga ke rumah sakit.

Sayangnya dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit sebelum mendapat penanganan dokter,” jelas Iptu Syahrul.

Belum diketahui pasti apa motif dan siapa pelaku pembunuhan sadis terhadap gadis yatim piatu ini.

Namun polisi kini tengah memburu pacar korban yang diketahui terakhir kali bersama dengan gadis itu sebelum jenazahnya ditemukan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dibiarkan Warga Saat Terkapar dan Minta Tolong, Gadis Ini Tewas Kehabisan Darah"