Find Us On Social Media :

Dana yang Dipakai Capai Rp847 Triliun, Virus Corona Jadi Wabah Virus Paling Mahal di Dunia

By Mentari DP, Kamis, 6 Februari 2020 | 12:00 WIB

Virus Corona.

Sementara, flu burung yang menunjukkan beberapa kemiripan dengan flu babi juga menyebabkan kekhawatiran global dengan dampak yang cukup perlu dipertimbangkan di sektor ekonomi.

Berdasarkan catatan, flu tersebut terhitung menyebabkan 407 kematian global dengan 701 orang terinfeksi.

Flu ini menyebabkan kerugian sebesar 40 miliar dollar AS atau sekitar Rp546,59 triliun.

Wabah paling besar dari flu ini terjadi pada tahun 2006 yang menjangkiti setidaknya 35 negara. 

Sementara SARS mengakibatkan kerugian sebesar 40 miliar dollar AS dalam kurun waktu tahun 2000 hingga 2020.

Angka tersebut mewakili 0,5 persen dari PDB global. Virus ini menyebabkan 774 kematian di 17 negara dengan China sebagai lokasi kasus terbanyak. 

Terakhir, MERS, menelan kerugian sebesar 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 136,6 triliun. Epidemi ini menginfeksi 2.000 orang dengan 720 kasus kematian.

Pentingnya pengendalian ekonomi

Selama terjadi epidemi tersebut, sektor ekonomi selalu terdampak dan menderita kerugian. 

Bahkan, dampaknya terhadap sektor ekonomi cukup besar sehingga perlu dirumuskan mekanisme global untuk menangani wabah-wabah semacam itu secara cepat. 

Semua epidemi telah menyebabkan penghentian atau penutupan jalur penerbangan, perjalanan laut, hingga perbatasan. 

Hal tersebut dilakukan karena menyebarnya ketakutan seiring dengan munculnya epidemi.

Selain itu, harga-harga barang konsumsi juga cenderung lebih mahal karena adanya epidemi ini.

Dampak-dampak tersebut dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi negara secara signifikan. 

(Vina Fadhrotul Mukaromah)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Habiskan Dana Rp 847 Triliun, Virus Corona Jadi Wabah Paling Mahal di Dunia")

Baca Juga: Soal Presiden Jokowi Tak Nyalakan Lampu Motor pada Siang Hari Tapi Tak Ditilang, Penggugat: Semua Harusnya Sama di Mata Hukum!