Find Us On Social Media :

Dana yang Dipakai Capai Rp847 Triliun, Virus Corona Jadi Wabah Virus Paling Mahal di Dunia

By Mentari DP, Kamis, 6 Februari 2020 | 12:00 WIB

Virus Corona.

Saat ini, China memprioritaskan pengelolaan virus ini.

Pemerintah mengalokasikan sekitar 12,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp175,17 triliun untuk pemeriksaan medis dan peralatannya.

Di tempat lain, bank-bank terkemuka menurunkan suku bunga untuk bisnis-bisnis kecil dan individu-individu di wilayah-wilayah yang paling terdampak virus seperti di Provinsi Hubei.

Virus corona juga diproyeksikan menjadi epidemi yang paling banyak menelan biaya jika dibandingkan dengan wabah penyakit lain, termasuk ebola, flu babi, atau lainnya dalam dua puluh tahun terakhir.

Proyeksi ini terlepas dari fakta bahwa penyakit-penyakit sebelumnya seperti flu babi dan ebola yang memiliki total kasus kematian lebih tinggi.

Berdasarkan catatan, virus ebola merupakan virus kedua yang paling banyak menelan biaya.

Virus yang menjangkit sebagian besar Afrika ini mengakibatkan kerugian total sebesar 53 miliar dollar AS atau sekitar Rp724,23 triliun.

Sepanjang tahun 2000 hingga 2020, tercatat 11.323 kematian dan 28.646 infeksi yang disebabkan oleh ebola.

Flu babi menjadi epidemi yang menelan biaya terbanyak ketiga.

Penyakit yang berasal dari hewan ini menginfeksi jumlah orang yang tidak diketahui selama lebih dari 20 tahun terakhir. 

Jumlah kematian yang tercatat adalah sebesar 18.318 kasus.

Pandemi terburuk dari flu babi yang terjadi di antara tahun 2009 dan 2010 berdampak pada hampir seluruh wilayah di dunia.

Baca Juga: Miliki Banyak Virus Seperti Virus Corona, SARS, hingga MERS di Tubuhnya, Ini Alasan Kelelawar Bisa Hidup Lama