Find Us On Social Media :

Hari Air Sedunia: Yuk, Memanen Air Hujan Demi Menjaga Ketersediaan Air Bersih

By Mentari DP, Kamis, 22 Maret 2018 | 16:30 WIB

Di kota seperti Agats yang masyarakatnya 100% bergantung kepada air jatuhan langit itu, segala keperluan menyangkut air bersih menggunakan air hujan. Mulai dari MCK sampai dikonsumsi sehari-hari.

Bahkan hotel-hotel di kota ini juga ikut menampung air hujan untuk keperluan tamu-tamunya.

(Baca juga: Banyak Orang Tak Sadar, Minum Air Putih Sebelum Tidur Punya Risiko Kesehatan Berikut Ini!)

Di negara-negara tertentu seperti di Asia dan Afrika yang curah hujannya terbatas, teknik memanen air hujan ini juga sudah lazim diterapkan.

Alasannya, teknik ini sederhana, murah, dan tidak butuh keahlian khusus.

Bahkan, ada perkumpulan atau organisasi yang mengelola sumber daya air, dikenal dengan Rainwater Harvesting Association (Perkumpulan Panen Hujan) yang saat ini sudah didirikan di banyak negara.

Tak jauh dari rumah

Di Indonesia, kita bisa menemukan teknik panen air hujan lewat keberadaan “penampungan air” di berbagai wilayah pedesaan, khususnya yang belum memiliki teknologi mesin pompa air.

Bentuknya bisa berupa tong, bak, hingga kolam penampung air hujan, yang setelahnya dimanfaatkan sebagai tempat budidaya ikan air tawar.

Sistemnya sendiri cukup sederhana, yakni menyediakan wadah atau bangunan yang berfungsi untuk menampung air hujan.

Air tampungan ini, nantinya akan dikelola sedemikian rupa, untuk berbagai keperluan rumah tangga.

Biasanya, wadah atau tangkinya sendiri terletak tak jauh dari rumah, sebab air hujan yang ditampung adalah air yang berasal dari cucuran atap rumah.