Penulis
Intisari-online.com -China sedang berpacu dengan waktu untuk menanggulangi virus corona.
Dengan jumlah kematian sudah mencapai angka 56 dan tercatat sudah ada 2000 pasien di China saja, negara tersebut harus bertindak cepat dalam menanggulangi krisis kesehatan ini.
Selain mengunci kota Wuhan dan 18 kota lain, China juga mulai menghimbau semua masyarakatnya untuk tetap berdiam diri di rumah.
Rumah sakit di Wuhan telah dibanjiri oleh pasien virus Corona.
Setelah sebelumnya pasien dikirim tanpa henti tanpa adanya penyediaan karantina di rumah sakit tersebut, kini pemerintah China mulai mengajukan langkah tanggap darurat.
Kini, media pemerintah China mengatakan jika ada rumah sakit baru untuk 1000 manusia, dikutip dari Mirror.
Rumah sakit tersebut dibangun khusus untuk para pasien virus corona.
Langkah ini sudah pernah dilakukan China saat hadapi virus SARS tahun 2003 silam.
Rumah sakit yang selanjutnya akan berada di Wuhan tersebut menggunakan bangunan lawas.
Suplai bahan dan peralatan kesehatan akan dibawakan dari rumah sakit sebelahnya.
Situs seluas 25000 meter persegi tersebut sudah mulai dikerjakan dan fotonya telah dipublikasikan dari media pemerintah China.
Menyusul rumah sakit yang pertama, rumah sakit kedua juga akan dibangun dan berkapasitas 1300 manusia.
Pembangunan yang terpacu dengan waktu yang sangat singkat tersebut direncanakan selesai dalam waktu 6 hari saja.
Rencana ini satu hari lebih cepat dari pembangunan rumah sakit SARS tahun 2003 yang selesai hanya dalam waktu 7 hari.
Demi melancarkan rencana tersebut, teknisi dan insinyur akan dibawa dari seluruh dunia untuk bahu-membahu melengkapi konstruksi.
Pembangunan rumah sakit SARS telah memecahkan rekor dunia untuk pembangunan rumah sakit tercepat.
Rumah sakit tersebut memiliki ruang X-ray, ruang CT-scan, ICU dan laboratorium.
Masing-masing juga dilengkapi dengan kamar kecil.
Virus Corona telah menyebar di Thailand, Vietnam. Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Nepal dan Amerika Serikat.
Minggu (26/1/2020) dilansir dari CNN Kanada mengkonfirmasi pasien 1 virus Corona negara mereka.
Ada isu penularan dapat dipercepat saat ratusan juta penduduk China bepergian saat liburan Tahun Baru China.
Walau begitu, sudah banyak yang membatalkan rencana mereka.
Bandara di seluruh dunia telah meningkatkan penjagaan dan pemindaian untuk penumpang dari China.
Namun, pihak kesehatan dan ahli hanya menanyakan efektivitas dari pemindaian tersebut.
Minggu kemarin , WHO telah melakukan rapat dan umumkan merebaknya virus Corona sebagai gawat darurat kesehatan global.
Seorang spesialis penyakit infeksi di Imperial College, London pada Sabtu (25/1/2020) menyatakan bahwa epidemi ini "menunjukkan ancaman kesehatan global yang jelas dan sedang berlangsung".
Ia juga menambahkan untuk saat ini apakah masih mungkin menahan epidemi tersebut di China.