Advertorial
Intisari-online.com - Dalam sepekan kondisi yang ditimbulkan akibat wabah Virus Corona di Tiongkok semakin mencekam dan berada dalam situasi darurat.
Mengutip dari Daily Star pada Minggu (26/1/2020), berita mengerikan itu diungkapkan oleh seorang warga kota di Wuhan China.
Dia mengatakan bagaimana dia menghabiskan seminggu membawa suaminya yang sakit dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain.
Sejak saat itu dia mengaku sudah ditolak oleh setidaknya empat rumah sakit.
Pusat-pusat medis semuanya mengklaim melakukan praktik di luar ruangan, karena kewalahan dengan jumlah skala virus.
Korban bernama Xiaoxi mengatakan, pemandangan itu seperti 'kiamat' ketika dia mati-matian meminta bantuan medis untuk suaminya.
Dia mengatakan, "Rumah sakit pertama menyuruh kami pulang dan memberi kami obat flu."
"Tetapi demam suami saya terus berlanjut, dan kami akhirnya pergi dari rumah sakit ke rumah sakit lain dengan membawa antibiotik," katanya.
"Suami saya tidak banyak makan selama berhari-hari, dan kondisinya semakin memburuk," jelasnya.
"Sementara orang-orang terus sekarat, dan tidak ada yang merawatnya, jika ini terus terjadi kami semua akan hancur," sambungnya.
Wanita itu juga menambahkan bahwa korban dengan kondisi batuk berdarah ditolak oleh rumah sakit, karena kewalahan.
Perawat sampai menangis tersedu-sedu, menyaksikan mayat-mayat berjatuhan dan memohon untuk dipindahkan.
Wanita berusia 36 tahun itu, yang merekam video di dalam satu rumah sakit memperlihatkan mayat-mayat berserakan di lantai bangsal.
Mereka hanya ditutupi oleh lembaran tipis, menceritakan bagaimana beberapa staf tampak merawatnya.
Dia berkata, "Saya menyerahkan satu bungkus tisu kepada seorang perawat. Dia menangis ketika dia mencoba membuat beberapa orang datang dan memindahkan mayat-mayat itu tetapi tidak ada yang menjawab."
Sejauh ini 41 orang telah meninggal karena virus sementara lebih dari 1.000 kasus dikonfirmasi di seluruh dunia.
China telah mengunci 36 juta orang yang belum pernah terjadi sebelumnya, mencegah mereka mengakses layanan transportasi.
Ketegangan yang sebelumnya tidak diketahui telah muncul, sebagai akibat dari perdagangan satwa liar di Wuhan.
Konon katanya penyakit itu disebabkan oleh hewan-hewan seperti kelelawar dan ular yang kerap kali menjadi santapan orang Tiongkok.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa sementara wabah itu merupakan keadaan darurat bagi China, itu belum menjadi darurat kesehatan global.
Gejalanya meliputi demam, batuk dan kesulitan bernapas.
Penyakit ini belum ada obatnya namun, ada langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
Setidaknya ada 5 langkah sederhana yang bisa dilakukan masyarakat agar tidak tertular virus Corona tersebut.
Yang paling pertama, tetap menjaga tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat secara umum.
"Tujuannya supaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh, makan, istirahat semuanya harus cukup."
Langkah pencegahan kedua ialah cuci tangan dengan sabun minimal 20 detik.
Hal tersebut bertujuan agar tidak mempermudah masuknya kuman dalam bentuk apapun melalui hidung ataupun mulut secara tidak sadar.
Ketiga dan keempat ialah hindari orang yang sakit dan selalu gunakan masker di tempat-tempat keramaian
"Terakhir, jangan bepergian dulu ke tempat yang berisiko tinggi. Tapi perlu dicatat, Corona Virus ini kan belum terbukti ada di Indonesia kan, jadi kita tidak terlalu panik."