Penulis
Intisari-online.com -Minggu (26/1/2020), jumlah kematian pasien virus Corona semakin meningkat.
Kini telah disinyalir dari SCMP, jumlah kematian mencapai angka 56 dengan tidak ada tanda semakin menurun.
Di pulau China, jumlah kasus terkonfirmasi dan kematian telah melonjak dua kali lipat hanya dalam waktu 36 jam.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan total kasus terkonfirmasi telah capai 1975, dalam 24 jam capai 15 kematian dan 688 kasus baru.
Xi Jinping, Presiden China, memerintahkan komite partai dan pemerintahan di berbagai tingkat untuk membuat pencegahan dan mengontrol merebaknya virus Corona sebagai prioritas utama pekerjaan mereka.
Kota-kota lain di China mengumumkan pembatasan jumlah kendaraan yang melintas untuk menghentikan penyebaran penyakit.
Shantou, kota terakhir di China yang umumkan pembatasan kendaraan bermotor, umumkan mereka hentikan semua mobil dan orang-orang tidak boleh masuk ke kota tersebut mulai Senin besok.
Gunakan obat HIV
Pemerintah Beijing selanjutnya umumkan beberapa rumah sakit memberikan pasien terinfeksi dengan pengobatan menggunakan obat yang sama digunakan mengobati HIV.
Kepala Komisi Kesehatan Beijing mengatakan, "rumor online mengatakan jika obat anti-HIV telah digunakan dan terbukti efektif untuk mengobati virus corona.
"Komisi Kesehatan Nasional telah merekomendasikan rumor tersebut untuk mengobati virus Corona sebelumnya, dan kami memiliki stock obat Lopinavir dan Ritonavir di Beijing."
Lopinavir dan Ritonavir merupakan obat yang digunakan untuk mengobati HIV.
Obat tersebut selanjutnya digunakan di tiga rumah sakit yang digunakan khusus untuk pasien virus Corona.
Ketiga rumah sakit Beijing yang digunakan untuk mengobati pasien virus Corona antara lain rumah sakit Beijing Ditan, Beijing Youan dan Rumah Sakit Medical Center of PLA.
Ketiganya kini telah menggunakan terapi tersebut untuk perawatan pasien virus Corona.
Lopinavir dan Ritonavir merupakan kedua obat terapi antiretroval di pasien AIDS, yang memblokir kemampuan HIV untuk terikat dengan sel hidup dan reproduksi.
Keduanya biasa digunakan dalam kombinasi untuk mengobati penyakit AIDS.
Penelitian baru mengenai kasus virus Corona di Wuhan dipublikasi dalam The Lancet edisi Jumat, menyebutkan keuntungan klinis dari menggunakan obat yang digunakan untuk melawan SARS.
Namun penulis riset tersebut mengatakan pengobatan tersebut belum terbukti benar-benar menyembuhkan.
Sabtu kemarin, ketua penanggulangan penyebaran virus COrona, Zhong Nanshan, mengatakan jika obat yang digunakan untuk mengobati pasien Corona aman dan tersedia.
Meski begitu, "tetapi efektivitasnya perlu diobservasi lebih lanjut."
Amerika, Perancis dan Rusia menjemput warga mereka
Amerika, Perancis dan Rusia mempersiapkan untuk menarik warga mereka yang sedang berada di Wuhan.
Negara lain juga menyiapkan langkah karantina dalam usaha untuk mencegah infeksi lebih jauh di wilayah mereka.