Penulis
Intisari-Online.com – Ada beberapa orang yang suka makan cokelat dan ada juga beberapa orang yang tidak suka makan cokelat karena mereka pikir itu menggemukkan dan tidak sehat.
Cokelat dibuat dari bubuk kakao, yang dibuat dengan menghancurkan biji kakao dan menghilangkan lemak atau mentega kakao.
Ada tiga varietas tanaman kakao, yaitu: Forastero, Criollo, dan Trinitario.
Forastero adalah bubuk kakao yang banyak digunakan, terdiri dari 80-90 persen produksi kakao dunia.
Variasi Criollo dianggap sebagai kelezatan dan Trinitario adalah hibrida dari Forastero dan Criollo.
Spanyol memperkenalkan bubuk kakao di Eropa pada abad ke-16 dan sejak saat itu, bubuk ini menjadi populer sebagai obat untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Berikut ini nilai gizi 100 g bubuk kakao tanpa pemanis, yang mengandung:
Baca Juga: Tak Bau Lagi, Sekarang Anda Bisa 'Mengatur' Aroma Kentut Jadi Wangi Cokelat hingga Mawar
1. Mengurangi tekanan darah tinggi
Bubuk kakao dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan kadar oksida nitrat dalam darah.
Ini karena adanya flavanol, yang dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah Anda dan menurunkan tekanan darah.
Kandungan flavanol antara 30 hingga 1.218 mg dalam kakao dapat secara signifikan mengurangi tekanan darah dengan rata-rata 2 mmHg.
2. Menurunkan depresi
Bubuk kakao mengandung flavanol, yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan suasana hati dan menghilangkan gejala depresi.
Bubuk kakao selanjutnya meningkatkan kadar serotonin, suatu neurotransmitter yang bertindak sebagai antidepresan.
Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi kakao meningkatkan ketenangan dan kepuasan, sehingga meningkatkan kesejahteraan psikologis.
Baca Juga: Bukan Cuma Karena Rasanya, Ternyata Hal Ini yang Membuat Orang-orang Jatuh Cinta Pada Cokelat
3. Mengelola berat badan
Manfaat bubuk kakao adalah membantu dalam mengelola berat badan dengan mengurangi nafsu makan, mengatur penggunaan energi, dan meningkatkan oksidasi lemak dan perasaan kenyang.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Internal Medicine menunjukkan bahwa orang yang makan lebih banyak cokelat sering memiliki IMT (Indeks Massa Tubuh) lebih rendah. dibandingkan dengan orang yang makan lebih sedikit cokelat.
4. Meningkatkan kesehatan jantung
Kandungan flavanol dalam kakao telah ditemukan untuk mengurangi kolesterol LDL (buruk) yang selanjutnya menurunkan risiko serangan jantung, gagal jantung, stroke dan penyakit jantung lainnya.
Flavanol melemaskan dan melebarkan pembuluh darah, yang meningkatkan aliran darah ke jantung.
5. Mengontrol gejala diabetes tipe 2
Penelitian telah menghubungkan asupan flavanol yang lebih tinggi dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.
Flavanol membantu meningkatkan kadar gula darah, mengurangi peradangan dan menurunkan sensitivitas insulin.
Baca Juga: Buah Langka Ini Ternyata Banyak Manfaatnya Buat Kesehatan, dari Diabetes Hingga Obati Keputihan
Konsumsi kakao memiliki dampak positif pada pencegahan dan pengendalian diabetes tipe 2.
6. Mencegah kanker
Senyawa pelindung kanker dikaitkan dengan flavanol dalam coklat.
Efek antioksidan pada flavanol melawan peradangan, melindungi sel terhadap kerusakan oksidatif, menghentikan pertumbuhan sel kanker, dan menginduksi kematian sel kanker.
7. Meningkatkan fungsi otak
Kakao memiliki kemampuan yang kuat untuk menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif.
Flavanol dalam kakao dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan aliran darah dengan meningkatkan produksi oksida nitrat.
Ini melemaskan otot-otot pembuluh darah, sehingga meningkatkan pasokan darah ke otak.
Baca Juga: Awasi Jajanan Anak! Seorang Anak di Pekalongan Meninggal Usai Makan Cokelat Bermerek Mermaid
8. Mengobati asma
Kakao mengandung senyawa anti-asma seperti theophilin dan theobromine, yang dapat bermanfaat bagi penderita asma.
Theophilin membantu melebarkan paru-paru dengan membuka saluran udara dan mengurangi peradangan.
Theobromine membantu mengatasi batuk terus-menerus.
9. Melindungi dari gigi berlubang
Sifat anti-enzimatik, antibakteri dan perangsang kekebalan dalam kakao dapat berkontribusi pada kesehatan mulut.
Bubuk kakao mempromosikan gigi yang sehat dengan memerangi bakteri yang menyebabkan gigi berlubang dan gusi.
10. Memperbaiki kulit
Menurut penelitian, polifenol dalam coklat telah terbukti bermanfaat bagi kulit Anda dalam banyak cara.
Ini termasuk meningkatkan sirkulasi darah di kulit, melindungi kulit dari sinar UV, meningkatkan hidrasi kulit dan meningkatkan tekstur kulit.
Bagaimana memasukkan kakao ke dalam makanan sehari-hari?
Berikut ini yang bisa Anda lakukan untuk memasukkan kakao ke dalam makanan sehari-hari.
- Mengonsumsi cokelat hitam
- Campur bubuk kakao ke dalam segelas susu dan buat milkshake cokelat.
- Tambahkan bubuk kakao ke smoothie untuk mendapatkan rasa cokelat yang lebih.
- Taburkan bubuk kakao ke dalam mangkuk buah Anda.
Anda mau mencoba?
Baca Juga: Lima Manfaat Kesehatan dari Biji Kakao