Kandungan Merkuri dalam Tubuh Ashanty Tinggi, Waspada, Ikan-ikan Ini Punya Kandungan Merkuri Sangat Tinggi, Beberapa Sering Kita Santap Lho!

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Sosok penyanyi cantik Ashanty selalu mencuri perhatian publik. Terlebih setelah adanya kabar mengejutkan soal kondisi kesehatannya.

Intisari-Online.com - Sosok penyanyi cantik Ashanty selalu mencuri perhatian publik.

Terlebih setelah adanya kabar mengejutkan soal kondisi kesehatannya.

Beberapa waktu lalu, istri Anang Hermansyah ini membagikan kabar kalau dirinya mengidap penyakit berbahaya.

Namun kini Ashanty mengakui kondisi tubuhnya sudah jauh lebih baik.

Baca Juga: Sidang Pemecatannya Sebagai Presiden AS Dimulai, Trump Masih Berani Ancam Iran 'Dia Harus Berhati-hati dengan Kata-katanya!'

Ashanty yang sebelumnya didiagnosis mengidap autoimun enggan membahas mengenai penyakitnya kembali.

"Sehat. Duh jangan bahas sakit-sakit melulu. Enggak boleh dibahas," kata Ashanty saat konferensi pers pembukaan gerai makanannya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020).

Beberapa bulan lalu, Ashanty pernah dirawat di rumah sakit karena kondisinya menurun akibat penyakit autoimun.

Menurut Ashanty, biasanya penyakit bersumber dari pikiran dan makanan.

Baca Juga: Naas, Wanita Hamil dan Kelima Anaknya Ini Tewas Setelah Dipaksa Berjalan Melewati Api, dan Penduduk Satu Desa Dibantai oleh Aliran Sesat: 'Kami Terpilih oleh Tuhan'

"Semua itu ada di dalam pikiran. Kemarin agak rada stres karena dapat vitamin banyak banget dari dokter, kan, aku tuh dapat hasil darah jelek karena makanan," ucap Ashanty.

Tubuh Ashanty dinyatakan memiliki kandungan merkuri yang hampir menyentuh batas atas.

"Merkuri aku tinggi, dari satu sampai sepuluh, aku 9,8 jadi kurang bagus untuk tubuh kita. Jadi aku sekarang hati-hati makan ikan. Jadi bukan ikannya yang enggak sehat, jangan salah persepsi loh ini," tutur Ashanty.

Ibu dua anak ini membeberkan tipsnya sebagai seorang yang sering makan makanan laut.

Baca Juga: Dibawa untuk Anaknya, ASI Beku Wanita Ini Malah Dihancurkan oleh Bea Cukai, Siapa Sangka Ternyata Ada Sindikat Pasar Gelap yang Sedang Jadi Buruan Ini di Baliknya

"Jadi hati-hati makan ikan dan kerang. Aku berpikir makan ikan sehat, kan, jadi makan ikan. Nah jadi ikan laut sekarang tidak bagus," ucap Ashanty.

Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah Anda dan keluarga senang makanan laut seperti kerang, udang, kepiting, cumi-cumi, dan lain-lainnya?

Jika Anda mengonsumsi ikan atau seafood yang mengandung merkuri, maka merkuri akan terakumulasi di dalam tubuh, bahkan dapat mempengaruhi ASI pada ibu menyusui.

Baca Juga: Ibu-ibu yang Mandikan Lina Ungkap Kejanggalan Ini pada Jari-Jemari Lina, Dugaan Pembunuhan Berencana pun Menyeruak

Selanjutnya, akumulasi tersebut juga dapat meracuni sistem saraf, menggangu tumbuh kembang janin pada ibu hamil yang mengonsumsi seafood terpapar merkuri.

Lantas apakah semua ikan laut mengandung merkuri? Sebenarnya, hampir semua ikan maupun sumber makanan laut lainnya telah terkontaminasi merkuri.

Untuk orang yang sehat, mengonsumsi ikan laut atau seafood yang terkontaminasi merkuri tidak akan menimbulkan masalah.

Namun, pada dasarnya seafood merupakan sumber makanan yang baik dan tinggi protein serta berbagai zat gizi lain seperti zat mineral, lemak tak jenuh, dan asam lemak omega-3. Yang perlu diperhatikan adalah kelompok usia yang sangat rentan dengan dampak dari kontaminasi merkuri.

Baca Juga: Dibuat Tanpa Sadar Bohongi Diri Sendiri, Cara 'Sakti' Ningsih Tinampi Bikin Para Pasiennya 'Sembuh', Simak Nih Ulasan Ilmiahnya

Food and Drug Administration (FDA) dan Environmental Protection Agency (EPA) menganjurkan untuk mengurangi konsumsi berbagai sumber makanan dari laut untuk beberapa kelompok yang rentan terhadap merkuri, seperti perempuan yang berencana untuk hamil, perempuan yang sedang hamil, ibu yang sedang menyusui dan bayi.

Lalu bagaimana cara aman jika seseorang hobi makan seafood?

Berikut adalah tips untuk mengonsumsi seafood yang aman:

- Untuk seafood yang mengandung merkuri tinggi, yaitu ikan hiu, ikan makarel raja, ikan tuna bigeye, ikan todak atau pedang, ikan tuna sirip kuning, lebih baik jenis ikan-ikan ini dihindari. Apalagi untuk kelompok yang rentan akan merkuri, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi ikan tersebut.

- Konsumsi maksimal 340 gram dalam satu minggu. Ikan yang boleh dikonsumsi sebanyak 340 gram atau sekitar dua porsi per minggu adalah, ikan salmon, udang, ikan sarden, ikan tuna kaleng, ikan pollock, ikan anchovies, ikan trout, dan ikan herrin.

- Konsumsi maksimal 170 gram atau satu porsi per minggu. Untuk menghindari keracunan merkuri, maka dianjurkan untuk mengonsumsi ikan sebanyak 170 gram dalam satu minggu, kecuali ikan yang sudah diketahui memiliki merkuri tinggi.

Baca Juga: Pria Ini Hanya Alami Luka Ringan Meski Mobilnya Dihantam Kontainer yang Terguling, Lihat Bagaimana Teknologi Canggih pada Mobilnya Ini Bekerja Melindunginya

Jika Anda sudah mengonsumsi satu jenis ikan atau makanan laut sebanyak satu porsi dalam satu minggu, sebaiknya tidak mengonsumsi sumber makanan laut jenis lainnya di minggu yang sama.

Namun, konsumsi makanan laut melebihi jumlah yang dianjurkan dalam satu minggu sebenarnya tidak akan langsung mengubah kadar metilmerkuri di dalam tubuh.

Anjuran tersebut hanya patokan saja porsi yang aman untuk dimakan.

Untuk mencegah hal yang tak diinginkan pada kesehatan tubuh sebaiknya Anda tidak mengonsumsi seafood pada minggu berikutnya jika telah mengonsumsi banyak seafood pada minggu sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenis Ikan Laut yang Terpapar Merkuri Tinggi" dan di fame.grid.id dengan judul "Kadar Merkuri dalam Tubuhnya Hampir Menyentuh Ambang Batas, Ashanty: 'Kadar Merkuri Aku Tinggi, Aku Sekarang Hati-Hati Makan Ikan'"

Artikel Terkait