Advertorial

Dibawa untuk Anaknya, ASI Beku Wanita Ini Malah Dihancurkan oleh Bea Cukai, Siapa Sangka Ternyata Ada Sindikat Pasar Gelap yang Sedang Jadi Buruan Ini di Baliknya

Ade S

Editor

Siapa sangka jika ASI bisa menjadi buruan pihak bea cukai sebuah bandara. Namun, faktanya memang ada sindikat pasar gelap ini di baliknya.
Siapa sangka jika ASI bisa menjadi buruan pihak bea cukai sebuah bandara. Namun, faktanya memang ada sindikat pasar gelap ini di baliknya.

Intisari-Online.com -Siapa sangka jika sebuah ASI beku bisa menjadi barang yang membuat seseorang ditahan oleh pihak beac cukai sebuah bandara.

Bahkan, ASI beku dalam jumlah cukup banyak tersebut tidak diizinkan dibawa oleh seorang wanita yang mengaku akan memberikannya untuk anaknya sendiri.

Tak berhenti sampai di situ, ASI beku tersebut akhirnya dihancurkan oleh pihak keamanan bandara.

Kok bisa? Berikut ini kisahnya.

Baca Juga: Buat Ibu Muda yang Masih Bingung, Ini Cara Tepat Menyimpan ASI Perah, Salah Satunya Simpan Sesuai Tanggal

Setiap bandara atau pelabuhan yang menjadi pintu gerbang bagi keluar masuknya orang-orang ke suatu wilayah biasanya akan dijaga oleh sejumlah petugas bea dan cukai.

Mereka bertanggung jawab untuk memastikan barang-barang yang dibawa masuk ke wilayahnya tidak bermasalah atau membahayakan.

Barang-barang yang menjadi ancama tersebut biasanya berupa senjata tajam atau api, narkotika, cairan-cairan berbahaya, dan sebagainya.

Akan tetapi, ada barang tak biasa yang ditemukan oleh petugas bea cukai di Bandar Udara Internasional Quanzhou Jinjiang, Provinsi Fujian, China.

Baca Juga: Sarwendah Benarkan Betrand Minum ASI Perah Darinya: Sering Dianggap Sama, Ternyata ASI Langsung dan ASI Perah Itu Berbeda

Dari Singapura

Dilansir dari South China Morning Post, mereka menyita 23 kilogram air susu ibu ( ASI) beku berlabel waktu dan tanggal tertentu dari seorang perempuan yang tidak diinformasikan identitasnya, yang baru kembali dari Singapura.

Ia datang dari Singapura menggunakan penerbangan MU283 Jumat pekan lalu (10/1/2020).

Si perempuan menyebut ASI sebanyak itu akan ia berikan untuk bayinya sendiri, tetapi dia tidak bisa menjelaskan dari mana sumber ASI itu didapat.

Selain jumlahnya yang banyak, ASI disita oleh petugas karena tidak memiliki quarantine approval. Perempuan ini gagal melalui langkah yang diperlukan untuk mendapatkan izin terkait barang tersebut.

Sejumlah 89 kemasan ASI beku tersebut diketahui saat proses pemeriksaan bea cukai menggunakan mesin X-ray, tersusun di dalam sebuah tas besar yang dibungkus rapat.

Baca Juga: Sedang Tren di Kalangan Ibu Muda, Kira-kira Berapa Lama ASI Perah Boleh Disimpan di Kulkas?

Petugas pun menyita dan menghancurkan temuan tersebut karena tidak diketahui dengan jelas dari mana asalnya.

Setelah itu si perempuan pun diizinkan untuk melanjutkan perjalanannya dan memasuki China.

Di negara itu, semua susu dan produknya (kecuali susu formula bayi), harus mendapatkan persetujuan dari badan karantina sebelum dibawa ke China menggunakan kendaraan berpendingin.

Bukan yang pertama

Temuan ini rupanya bukan yang pertama di Provinsi Fujian, tapi petugas setempat mengatakan jumlah yang mereka sita kali ini merupakan yang terbanyak dibandingkan temuan-temuan sebelumnya.

Sebelumnya pada Maret tahun lalu mereka menyita 21,7 kg ASI beku yang dikemas dalam lebih dari 160 kantong.

Baca Juga: Hati-hati, Salah Simpan ASI Perah Bisa Bahaya Buat Bayi, Hindarilah 10 Kesalahan Ini!

ASI itu dibawa oleh seorang penumpang Taiwan yang tiba dari Taipei.

Pasar gelap yang memperjualbelikan ASI di China ditemukan dalam beberapa tahun terakhir.

Fenomena ini muncul karena memberikan ASI mendapatkan penerimaan yang luas dan diakui memberi manfaat kesehatan bagi anak.

Meski ilegal, ASI sering dibekukan dan disimpan di tas steril untuk diiklankan secara online melalui forum-forum yang khusus membahas soal bayi dan di berbagai platform belanja online di China.

(Luthfia Ayu Azanella)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "23 Kilogram ASI Beku Disita Petugas Bea Cukai di China".

Artikel Terkait