Find Us On Social Media :

Kejatuhan Sawit Malaysia Setelah Boikot Resmi India Menjadi Titik Terang Keuntungan Melimpah Industri Sawit Indonesia, Dapatkah Bertahan?

By Maymunah Nasution, Rabu, 15 Januari 2020 | 12:30 WIB

Perkebunan kelapa sawit Adolina Sumatera Utara, dipotret Kamis (22/3/2018)

Intisari-online.com - Importir crude palm oil (CPO) atau minyak mentah sawit di India sepakat untuk secara efektif menghentikan semua pembelian sawit dari pemasok mereka dari Malaysia.

Meski tidak diungkapkan secara resmi, Pemerintah India telah menganjurkan para importir CPO untuk memboikot produk sawit asal Negeri Jiran itu.

Seruan boikot para pengusaha India itu sebenarnya dikeluarkan beberapa minggu lalu, bersamaan dengan langkah yang diambil Pemerintah India untuk membatasi impor CPO dan produk turunan sawit asal Malaysia.

Kebijakan itu dirilis setelah PM Malaysia Mahathir Mohamad mengkritik tindakan kekerasan India di Kahsmir, serta penerapan UU Kewarganegaraan baru yang dinilai diskriminatif kepada warga muslim.

Baca Juga: Pantas Teh Bubble Segelas Dijual dengan Harga Rp800-1 Juta, Tapi Setelah Anda Tahu Bahan Campurannya Ini, Apakah Masih Mau Mencobanya?

"Secara resmi memang tidak ada larangan impor minyak sawit dari Malaysia, tetapi tak seorang pun mengimpor karena instruksi pemerintah," kata salah seorang pengusaha pemilik perusahaan pengolahan sawit terkemuka di India.

Imbasnya, para importir India mengalihkan pembeliannya ke Indonesia, meski dengan harga lebih mahal sekalipun.

"Kami bisa saja tetap mengimpor CPO dari Malaysia, tetapi pemerintah sudah memperingatkan: Jangan datang kepada kami kalau pengirimanmu macet," kata seorang importir minyak sawit yang berbasis di Mumbai.

"Memangnya siapa yang mau kalau pengirimannya macet di pelabuhan," imbuhnya.

Baca Juga: Baru Lepas Kerudung Saat Malam Pertama, Suami Ini Langsung Gugat Cerai Istrinya Karena Kaget Melihat Bagian Ini Tak Seperti Wanita Pada Umumnya