Penulis
Intisari-online.com -Krisis Iran - AS telah membuat banyak pihak khawatir jika ketegangan akan semakin meningkat.
Banyak yang mempertanyakan apakah Iran akan takluk dengan tekanan Amerika Serikat.
Namun hal tersebut menurut beberapa pihak tidak mungkin meskipun mereka mendapat penalti dari Amerika.
Pasalnya, Teheran masih memiliki dukungan substansial lokal dan memiliki pasukan besar, termasuk pasukan paramiliter Basij, yang mendapat akses penerbangan udara, jalur darat dan pasukan di bawah laut.
Ketegangan mereka jika diteruskan maka akan membuat negara wilayah regional dan internasional untuk tetap siaga.
Seperti negara ini, yang mendekatkan hubungannya di Asia Barat akibat hubungan Iran di perbatasan Asia.
Rusia, negara yang dimaksud, melihat jika krisis kedua negara dapat membahayakan keamanan nasional negaranya.
Sehingga, kebijakan luar negeri yang telah mereka lakukan terhadap krisis tersebut dibagi menjadi 3 fokus utama.
Baca Juga: Sempat Memanas, Ini Alasan Trump Menarik Diri dari Peluang Berperang dengan Iran
1. Jumlah Penduduk Muslim Rusia
Hal ini berkaitan dengan kemampuan mereka mempengaruhi proses politik negara tersebut.
Saat ini, ada 20 juta umat Muslim di Rusia, meningkat 2 kali dalam 3 dekade.
Dengan jumlah umat Muslim sebanyak ini, Rusia perlu mencegah populasi untuk menjadi grup radikal nasionalis sekaligus merepresentasikan minat mereka.
Oleh sebab itu, Rusia khawatir jika Amerika, atau bahkan Iran, mampu memprovokasi kekuatan politik dan sosial yang membuat umat Muslim Rusia menjadi grup radikalis.
Pasalnya, tercatat di masa lalu negara Barat telah dicurigai mensponsori kegiatan ini di Rusia.
Moskow bahkan khawatir kemungkinan konfrontasi Syiah dan Sunni dapat meledak di tanah mereka.
Sedangkan dunia tahu, Iran adalah negara Syiah, sehingga pastinya Iran akan mendukung Syiah jika memang terjadi peperangan.
Rusia tidak ingin menjadi lokasi peperangan antara kedua paham Islam yang berbeda, di saat yang sama, tidak mau merusak hubungannya dengan Amerika Serikat.
2. Wilayah Bekas Uni Soviet
Azerbaijan, Turkmenistan, Armenia dan negara bekas Uni Soviet menjadi kekhawatiran Rusia.
Pasalnya, negara-negara ini menjadi pusat perhatian dari pengaruh krisis Iran dan Amerika.
Baca Juga: Besok Akan Ada Gerhana Bulan, Benarkah Bisa Sebabkan Gelombang Tinggi? Ini Kata Ahli
Selain negara-negara itu, masih ada negara lain di mana Moskow sangat populer di antara elit politik dan ekonomi.
Elit ini percaya jika Rusia dapat membantu mereka memerangi pengaruh politik radikal Islam.
Saat yang sama, negara-negara ini memiliki ikatan kuat dengan Iran melalui sejarah yang panjang.
Kesepakatan antara kedua negara seringnya berpusat di sekitar wilayah Kaukasus, Kaspian dan Asia Tengah.
Proyek jangka panjang Rusia, kerjasama Eurasia, mengajak Iran sebagai salah satu partisipan di proyek tersebut.
Rusia mencoba mengkampanyekan ide jika proyek itu adalah altenatif bagus untuk ekspansi ke wilayah Barat, yang mampu membuat mereka kehilangan identitas.
3. Kekhawatiran Masalah Kemanusiaan dan Ekonomi yang Berpengaruh pada Rusia dan Iran.
Kekhawatiran ini telah lama muncul semenjak hubungan pertemanan kerajaan Rusia dan Persia.
Baca Juga: Resmi Dibuka, Yuk Nikmati Keseruan ICEFEST 2019, Berwisata di 'Winter Village' Pertama di Indonesia!
Saat ini kedua negara mencoba untuk mengkompensasi kegagalan mereka dengan mengejar kebijakan yang mempromosikan kebudayaan unik dan asli milik mereka.
Proyek pendidikan dan budaya kedua negara telah meningkat semenjak pihak administrasi Trump mengumumkan strategi mereka dengan Iran.
Jika Amerika berfokus untuk mengalahkan Iran, Rusia lebih berencana untuk membangun masa depan.
Ikatan ekonomi antara dua negara telah menguat beberapa tahun, dengan perdagangan bilateral mencapai 2 milyar Dolar AS tahun 2018.
Meskipun kedua negara ini memiliki ketegangan mengenai negara Suriah, Rusia tetap memiliki hubungan positif dengan Iran.
Kesimpulannya, Rusia ingin menjaga posisi sebagai pemain penting di politik dunia Islam tetapi tidak ingin terlibat konflik yang ada di dalamnya.
Mari kita lihat apakah Rusia dapat menjaga keamanan di dunia antara Iran dan Amerika.