Find Us On Social Media :

DPR Amerika Adakan Voting Guna Mencegah Perang Dengan Iran, Lahirkan Resolusi Batasi Aksi Militer Presiden Terhadap Iran

By Maymunah Nasution, Kamis, 9 Januari 2020 | 13:00 WIB

Nancy Pelosi mengajukan voting untuk mencegah perang antara Amerika dan Iran demi keselamatan warga Amerika

Kedua didukung oleh Barbara Lee, perwakilan California, untuk menarik izin penggunaan kekuatan militer yang disahkan tahun 2002 dan digunakan pihak Trump untuk menyerang Qasem Soleimani.

Namun setelah negosiasi dengan Senat asal Partai Republik, kedua isu ini tidak dimasukkan ke resolusi Pengesahan Aksi Pertahanan, tetapi Pelosi masih akan melakukan voting terpisah mengenai kedua isu tersebut di waktu mendatang.

Pengumuman Pelosi datang setelah beredar kabar pihak Trump, yaitu Mike Pompeo Sekretaris Negara, Mark Esper Sekretaris Bidang Pertahanan, Gina Haspel Direktur CIA, Joseph Maguire Pimpinan Intelijen Nasional serta Mark Milley Ketua Joint Chiefs of Staff (JCS), mengadakan briefing anggota kedua partai mengenai situasi Rabu siang.

Beberapa pihak Partai Demokrat masih ragu untuk mendukung usulan DPR setelah serangan Iran pada Selasa malam, tetapi argumen hebat membuat keraguan hilang dan para Demokrat di ruangan terdiam.

Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Pria Ini Juga 'Predator' Pedofil Asal Indonesia yang Tinggal di Inggris, Pesan Pribadinya Mengerikan

Rupanya, saat rapat, pihak Trump gagal meyakinkan anggota DPR dari Partai Demokrat jika Pengesahan Penggunaan Kekuatan Militer tahun 2002 juga menyediakan wewenang untuk menyerang Iran dan membunuh Soleimani.

Detail mengenai argumen pihak Trump masih belum jelas, tetapi hal tersebut berkaitan dengan argumen yang sama digunakan oleh pihak Obama untuk melaksanakan operasi melawan ISIS, yaitu Presiden berwenang menggunakan kekuatan militer untuk mempertahankan Amerika melawan ancaman berkelanjutan oleh Irak.

Saat briefing, Demokrat juga menuntut bukti di balik klaim ancaman Soleimani terkait Amerika, bahkan Adam Schiff, pihak Demokrat California yang menjabat di DPR sebagai Komite Intelijen, menunjuk jika pemimpin Iran, Ayotallah Ali Khamenei, belum menandatangani serangan yang telah direncanakan oleh Soleimani.

Pihak Trump menceritakan serangan Soleimani terhadap pangkalan militer di Irak yang telah direncanakan, dan kebencian Soleimani terhadap Amerika yang berlangsung sejak lama, tetapi Demokrat masih tidak terkesan.

Baca Juga: Mungkin Anda Belum Tahu, Ini 4 Manfaat Tak Terduga Memasukkan Air Kelapa Pada Masakan!