Advertorial

Benarkah Skenario Terburuk dan Kekalahan Amerika di Depan Mata, Andai Iran dan Korea Utara Bersatu Gempur AS?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Saat ini Korea Utara memiliki ratusan penasihat di Iran, yang telah mengekspor rudal jarak menengah Musudan dan teknologi antarbenua Taepodong.
Saat ini Korea Utara memiliki ratusan penasihat di Iran, yang telah mengekspor rudal jarak menengah Musudan dan teknologi antarbenua Taepodong.

Intisari-online.com - Ketegangan antara Amerika dan Iran kian memuncak setelah terbaru Rabu (8/1) Iran menyerang langsung pangkalan AS dengan rudal balistiknya.

Situasi semakin memanas, dan spekulasi Korea Utara akan bergabung dengan Iran semakin dekat.

Seperti diketahui, Iran rajin membeli rudal dari Korea Utara, sementara diketahui Korea Utara juga tak segan memberikan gertakan pada AS.

Selain itu, Express menyebut bahwa Iran dan Korut memiliki sejarah kerja sama yang cukup panjang dalam urusan militer.

Baca Juga: Anaknya Dihukum Seumur Hidup Atas Kasus Pemerkosaan Setan, Ayah Reynhard Sinaga: 'Hukuman yang Sangat Pantas Untuk Kejahatannya'

Apa lagi keduanya juga memiliki sejarah hubungan buruk dengan Amerika.

Saat ini Korea Utara memiliki ratusan penasihat di Iran, yang telah mengekspor rudal jarak menengah Musudan dan teknologi antarbenua Taepodong.

Bruce Bechtol, yang telah mempelajari Korea Utara dari hari-harinya sebagai Marinir bertugas di semenanjung.

Kemudian sebagai analis intelijen di Pentagon dan seorang anggota fakultas di Universitas Korps Marinir di Quantico, Virginia, percaya jika ada hubungan Korea Utara-Iran memperluas dan memperdalam.

Baca Juga: Minum Air Rebusan Seledri dan Lemon Setiap Pagi, Bisa Bantu Mengontrol Diabetes, Lho!

"Ini selalu merupakan hubungan yang kuat," kata Bechtol dikutip dari Daily Beast.

"Tetapi diambil karena Iran telah memasok begitu banyak sistem dan kemampuan buatan Korea Utara ke Suriah, Hezbollah, dan Houthi selain hal-hal yang mereka bayarkan kepada Korea Utara. Orang Korea sendiri," tambahnya.

Iran akan lebih mengandalkan Korea Utara karena Pemimpin mereka Ali Khameini mengancam balas dendam yang keras pada AS.

Sama halnya dengan Bechtol, Bruce Bennett pakar Korut di RAND mengatakan dia berpendapat sejak presiden Bush mengamati, Iran, Irak dan Korut pada 2002.

Korea Utar tertarik dengan sumber daya keuangan Iran.

Bennett mengatakan hubungan tersebut jauh lebih dalam dari yang diketahui, mengulangi beberapa poin yang dibuat oleh Bechtol.

Baca Juga: Harus Jeli, Kobra Raksasa Ini Bersembunyi di Toilet Saat Seorang Pria Akan Menggunakannya, Sempat Mendesis Saat Susah Payah Dikeluarkan

"Korea Utara telah memberi Iran banyak rudal balistik dan bahkan fasilitas produksi rudal balistik," katanya.

"Ilmuwan Iran telah melakukan uji coba senjata nuklir Korea Utara," tambahnya.

"Ada cerita tentang Korea Utara dan Iran yang melatih personil Suriah tentang cara memuat senjata kimia pada rudal balistik.Plus, Iran tampaknya memiliki kapal selam yang persis seperti beberapa kapal selam yang diproduksi oleh Korea Utara,"jelasnya.

Benett percaya bahwa perincian lengkap tentang Iran-Korut mungkin melampaui apa yang kita ketahui.

"Korea Utara dan Iran sangat marah pada AS, dan bisa terlihat pada kerja sama beberapa bulan mendatang," katanya.

Sementara kehawatiran AS jika Iran dan Korut terjadi menimbulkan spekulasi besar, tentang apa yang terjadi.

AS mungkin sakit kepala jika keduanya beraliansi.

Baca Juga: Beberapa Hari Lagi Jakarta Akan Dilanda Hujan Sangat Lebat, Kedutaan Besar Amerika Sampai Keluarkan Peringatan untuk Warga AS di Indonesia, Ini Tanggalnya!

Namun, seorang penyiar dan pakar militer AS, Rush Limbaugh mengatakan pada Fox News bahwa kemampuan militer AS sangat jauh melebihi ancaman apapun yang bisa ditunjukan oleh Iran dan Korut.

"Kami memiliki agen perusak militer yang siap diluncurkan ke Korea Utara dan Iran atau musuh lainnya dalam waktu singkat. Tidak dari sini, dari sana," kata Limbaugh.

"Kami ada di mana-mana dan kami memiliki kemampuan untuk memproyeksikan kekuatan tidak seperti negara lain di dunia," tambahnya.

"Intinya Amerika Serikat dapat menghancurkan setiap sasaran militer dan ekonomi yang relevan secara strategis di Iran dalam 30 menit," tambah Limbaugh.

"Tapi ini adalah salah satu alasan mengapa orang Amerika pergi begitu membenci Amerika, karena kita memang memiliki kemampuan ini dan tidak ada orang lain yang melakukannya," tutupnya.

Artikel Terkait