Find Us On Social Media :

Tahun 2020 Jangan Percaya Lagi dengan Mitos-mitos Kesehatan Ini, Termasuk Autisme Karena Vaksinasi

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 4 Januari 2020 | 17:00 WIB

ilustrasi Vaksinasi.

Tetapi Lancet menghapus temuan pada 2010 setelah para peneliti menemukan Wakefield dengan hati-hati memilih anak-anak yang dia periksa dan bahwa usahanya didanai oleh pengacara yang bekerja untuk orang tua yang menuntut produsen vaksin.

Dia kehilangan lisensi medisnya. Terlepas dari respon komunitas medis terhadap studinya, temuan Wakefield telah dikaitkan dengan ketakutan vaksin dan peningkatan penyakit yang sebelumnya dihilangkan secara tiba-tiba.

Selama beberapa tahun terakhir, seperti dilansir dari Medical Daily,  campak telah menyebabkan banyak wabah di beberapa negara, termasuk Republik Demokratik Kongo, Ukraina, Filipina dan Yunani.

WHO menandai keraguan vaksinasi sebagai salah satu ancaman kesehatan publik terbesar di dunia.

Baca Juga: Main Ponsel, Nonton TV, dan Berkaca Bikin Tersambar Petir? Mitos atau Fakta? Ini Kata Peneliti Petir

Ganja berfungsi di setiap kondisi

Jumlah negara bagian yang melegalkan penggunaan ganja secara medis dan rekreasi semakin meningkat.

Para pendukung klaim obat itu membantu mengobati kondisi mental, seperti depresi, dan bentuk-bentuk nyeri tertentu.

Namun, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa orang-orang harus meminumnya perlahan ketika mengambil ganja untuk kondisi mereka.

Baca Juga: Katanya Kalau Bercermin Saat Hujan Bisa Tersambar Petir, Mitos atau Fakta?