Advertorial

'Mitos' Ular Plumed Pencipta Jagad Semesta: Mengungkap Pesan Nyata Ular Terkait Peradaban Manusia

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade S

Tim Redaksi

Tujuh hari dan enam malam dari Hitungan Panjang Maya
Tujuh hari dan enam malam dari Hitungan Panjang Maya

Intisari-Online.com - Ular Plumed atau ular berbulu adalah mitos Mesoamerika yang telah memesona orang-orang modern.

Ular merupakan dewa yang sangat dihormati yang diyakini membawa kabar baik dan peradaban bagi umat manusia.

Peran utamanya di zaman kuno terbukti dari fakta bahwa tidak hanya seluruh kuil, tetapi seluruh kota dibangun sebagai pusat ibadah untuknya.

Bagunan yang paling terkenal adalah piramida Kukulcan di Chichen-Itza, Meksiko.

Baca Juga: Sambil Ucapkan 'Aku Sangat Mencintaimu', Anak Ini Terus Menikam Ibunya Hingga 30 Kali, Setelah Itu Pergi ke Kamarnya untuk Main Musik

Ular, Dewa Pencipta Pusat

Mengapa bangsa Maya sekitar seribu tahun yang lalu membangun piramida untuk menyembah seekor ular?

Ini mungkin tidak masuk akal bagi masyarakat modern, namun Ular Plumed adalah dewa utama di Meksiko kuno.

Baca Juga: Dihargai Jutaan Rupiah dan Dianggap Pembawa Untung, Bagaimana Seekor Kadal Bisa Miliki 3 Ekor?

Dalam pandangan mereka, ketika Ular Plumed menghilang, peradaban mereka akan menderita, tetapi ketika dia kembali mereka akan mengalami kelahiran kembali dan berkembang.

Dikatakan bahwa ketika kaisar Aztec Montezuma menghadapi pendaratan Hernan Cortez di Santa Cruz, dia percaya bahwa Cortez adalah jelmaan Ular Plumed yang kembali.

Ular Plumed diberi tanda 9 Wind dan mewakili kekuatan spiritual positif orang-orang kuno Meksiko.

Mitologi Ular Global

Baca Juga: Tidak Pernah ke Indonesia, Namun Bocah Afrika Ini Fasih Berbahasa Indonesia, Ternyata Dari Sini Dia Mempelajarinya

Ular memainkan peran mitologis yang sangat penting dalam banyak kebudayaan kuno lainnya.

Contohnya, benda seni tertua yang terpelihara di dunia adalah python raksasa berusia 70.000 tahun.

Demikian pula, bagi penduduk asli di Australia, Rainbow Serpent adalah dewa pencipta utama dan di Amazonas yang merupakan anakonda besar pencipta manusia.

Dan apa yang disadari oleh orang-orang kuno Mesoamerika adalah bahwa sejarah, termasuk naik turunnya peradaban, didorong oleh gelombang penciptaan.

Baca Juga: Kisah Malang Syakira, Siswa TK yang Meninggal Terjepit Gerbang Otomotis Sekolah, Peristiwa Tragisnya Terekam CCTV

Sebenarnya ada sembilan gelombang penciptaan yang menciptakan alam semesta dan arah evolusi yang telah ditentukan sebelumnya.

Alasan mengapa Ular Plumedjuga dinamai 9 Wind adalah karena ada sembilan gelombang spiritual yang sesuai dengan sembilan tingkat penciptaan sebagaimana dilambangkan oleh piramida-piramida.

Mereka sadar akan sembilan gelombang yang mendasari medan kuantum yang mendorong evolusi alam semesta, planet kita, dan juga umat manusia.

Siklus Penciptaan dan Penghancuran

Baca Juga: Panjangnya Dapat Capai 12 Meter dengan Berat 8 Ton, Inilah Buaya Terbesar di Muka Bumi yang Pernah Ada

Ular Plumed yaitu gerakan gelombang penciptaan yang menghasilkan naik turunnya peradaban.

Kebangkitan dan kejatuhan peradaban yang digambarkan oleh gerakan ini dan mencerminkan kebenaran yang sangat mendalam tentang keberadaan kita dan kekuatan pendorong evolusi.

Orang-orang kuno yang menyembah ular itu tahu ahwa sejarah serta peradaban memiliki gerak naik dan turun.

Baca Juga: 'Gear Persneling' Tersangkut di Organ Intim Pria Ini, Petugas Sempat Bingung Melepaskannya Hingga Akhirnya Terpaksa Lakukan Ini

Mereka mencoba memetakan gerakan ini dalam istilah mitologis atau menyimpan kekuatan spiritual dalam sebuah perwujudan.

Mereka juga tahu bahwa kulit ular bisa meranggas dan menghilang, yang kemudian dijadikan simbol naik-turun peradaban.

Baca Juga: Sindir Kapolri, Menteri Susi: Kami Sudah Sita Kapal-kapal Raksasa, Tapi Pemiliknya Tetap Lolos dari Jerat Pidana

Artikel Terkait