5 Banjir Bandang Paling Mematikan dalam Sejarah yang Renggut Nyawa Jutaan Orang dan Sebarkan Penyakit Menular, Ada yang Berlangsung 6 Bulan

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Sementara peradaban Mesir kuno menganggapnya sebagai berkah, banjir telah menimbulkan malapetaka sepanjang sejarah manusia.

Intisari-Online.com -Tahun 2020 dibuka dengan terjadinya banjirdi sejumlah wilayah Jakartadan sekitarnya.

Banjir ini pun berimbas pada kegiatan dan sarana prasarana di Jakartadan sekitarnya.

Air menggenang dan mengganggu beroperasinya fasilitas-fasilitas umum seperti moda transportasi seperti KRL, KA Bandara hingga prasarana umum seperti jalan tol.

Baca Juga: Masih Ingat Kasus Kopi Sianida? Hampir 4 Tahun Pasca Kematian Mirna Salihin, Seorang Ahli Bongkar Fakta Ini

Banjir adalah salah satu kekuatan alam yang terkuat.

Sementara peradaban Mesir kuno menganggapnya sebagai berkah, banjir telah menimbulkan malapetaka sepanjang sejarah manusia.

Daerah yang rawan banjir telah menyaksikan hilangnya nyawa yang tak terhitung jumlahnya dan kerusakan infrastruktur dan properti berulang kali.

Dilansir dari Value Walk, berikut 5 banjir paling mematikan dalam sejarah dunia.

Baca Juga: Sudah Matang-matang Menyewa Villa 'Mewah' Seharga Rp12 Juta, Para Mahasiswa Ini Terkejut Mendapati Kondisi Villa Tak Seperti yang Dibayangkan, Kok Bisa?

5. Banjir Laut Utara, Belanda (1212)

Belanda adalah salah satu korban banjir terbesar.

Negara ini dibentuk oleh muara sungai Rhine, Scheldt, dan sungai Meuse.

Banjir Laut Utara dimulai pada Juni 1212 dan berakhir lebih dari enam bulan kemudian.

Baca Juga: Banjir Jakarta di Awal 2020: Tanah Jakarta Turun 4 Meter dalam 40 Tahun dan Diprediksi Jadi Kota Pertama di Dunia yang Akan Tenggelam, Simak Penjelasannya

Diperkirakan telah menewaskan sekitar 60.000 jiwa.

Ratusan ribu orang harus meninggalkan rumah mereka.

Ini juga menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada properti dan infrastruktur.

Belanda membutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk pulih dari banjir di Laut Utara.

Baca Juga: Suka Pamer Kekayaan Dengan Mandi Uang, Terungkap Sumber Uang Pria Tajir Melintir Ini Setelah Mengaku Dan Membuat Polisi Bergidik Karena Kebodohannya

4. Jiangsu-Anhui banjir / banjir sungai Yangtze, China (1911)

Yangtze adalah sungai terpanjang ketiga di Bumi dan yang terpanjang mengalir sepenuhnya di suatu negara.

Sungai sepanjang 6.300 meter ini adalah sumber utama transportasi dan irigasi di Tiongkok.

Banjir Jiangsu-Anhui pada tahun 1911 terjadi ketika sungai Yangtze dan Huai mulai banjir pada saat yang sama.

Bencana ini merenggut hingga 100.000 jiwa, menyebabkan sekitar 375.000 orang kehilangan tempat tinggal, dan menyebabkan kerugian harta benda yang parah.

Baca Juga: Ikan Meloncat-loncat Seolah Memberi Pertanda, Saat Didekati Nelayan Temukan Barang Bernilai Rp14 Miliar Ini: 'Ini Bukan Hal Wajar'

3. Banjir Delta Sungai Merah, Vietnam Utara (1971)

Baca Juga: Satu Bulan Hilang, Pria Ini Ditemukan Rongga Dinding Bangunan Bekas Bank dalam Keadaan Seperti Ini

Ketika itu terjadi pada tahun 1971, banjir Delta Sungai Merah tidak mendapatkan perhatian internasional seperti Perang Vietnam.

Banjir ini menewaskan lebih dari 100.000 jiwa, sebagian besar di kota Hanoi.

Butuh beberapa tahun bagi Vietnam untuk pulih dari bencana.

Terutama karena pemerintah dan orang-orang di negara yang dilanda perang sudah menghadapi kesulitan besar.

Baca Juga: Mobil Mewah Dengan Plat Nomor 'RFD' Langung Dijaring Polisi, Ternyata Ada Kode Rahasia di Baliknya, Pemiliknya Bukan Orang Sembarangan

2. Banjir Sungai Kuning, China (1887)

Sungai kuning mengalami banjir besar pada 28 September 1887.

Banjir ini diperkirakan telah menewaskan antara 900.000 dan 2 juta orang.

Sekitar 2 juta orang kehilangan tempat tinggal.

Lahan pertanian dan beberapa kota kecil hancur total. Tidak heran Sungai Kuning dijuluki "Kesedihan Tiongkok."

Baca Juga: Tragis, Sudah Direstui Keluarga, Kedua Sejoli Ini Justru Batal Menikah, Rupanya Gagal Mendapat Izin Dari Ninik Mamak Sampai KUA Tidak Mau Menikahkan, Siapa Mereka?

1. Banjir China, China (1931)

Sejauh ini banjir paling mematikan dalam sejarah kemanusiaan yang diketahui.

Kekeringan selama 2 tahun diikuti oleh badai salju lebat, bahkan hujan lebat dan aktivitas topan yang tinggi.

Pada Juli 1931, tiga sungai terbesar di Cina (Yangtze, Sungai Kuning, dan Huai) mengalir di atas batas maksimumnya.

Diperkirakan telah membunuh 1 juta hingga 4 juta orang, sebagian besar karena kelaparan dan penyakit.

Banjir menghancurkan tanaman dan air yang tercemar membawa penyakit menular seperti disentri dan tipus ke masyarakat luas.

Setelah banjir 1931, pemerintah Cina menyadari pentingnya sistem manajemen bencana yang efektif.

Negara ini kemudian menetapkan Sistem Manajemen Bencana yang Efisien untuk menangani setiap bencana alam semacam itu.

Baca Juga: Banjir Jakarta di Awal 2020: Tanah Jakarta Turun 4 Meter dalam 40 Tahun dan Diprediksi Jadi Kota Pertama di Dunia yang Akan Tenggelam, Simak Penjelasannya

Artikel Terkait