Find Us On Social Media :

Kaleidoskop Intisari 2019: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang yang Libatkan 20 Kendaraan Karena Rem Blong, Ternyata Ini yang Sebabkan Rem Blong

By Mentari DP, Jumat, 27 Desember 2019 | 10:15 WIB

Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang.

 

Kasus rem blong sudah sering terjadi di Indonesia.

Umumnya, kecelakaan ini terjadi karena rem bus sudah dipaksa bekerja selama beberapa waktu dan ini berisiko menyebabkan rem blong.

 

Soalnya, berbeda dengan kendaraan kecil (baik yang bermesin diesel atau bensin), bus dan truk yang bermesin diesel punya putaran mesin lebih rendah.

"Karena putaran mesin yang rendah maka kita tidak bisa menggunakan engine brake dengan cara turun gigi pada saat mengurangi kecepatan seperti kendaraan kecil," kata Yuswadi, seorang pemerhati bus dan angkutan berat, kepada Tabloid Otomotif.

Yuswadi menambahkan bahwa ada beberapa penyebab rem blong.

Di antaranya kebocoran pada sistem rem, baik pada saluran hidraulis maupun saluran udara.

Lalu permukaan sepatu rem yang mengeras akibat panas berlebihan.

Umumnya, setiap bus dan truk bermesin diesel dilengkapi petunjuk berupa stiker untuk mencegah terjadinya engine overruning.

Penggunaan rem secara terus menerus untuk mengurangi kecepatan akan berakibat timbulnya panas yang berlebihan pada sistem rem.

Untuk mencegah kecelakaan dari sisi ini, maka perawatan rem seharusnya dilakukan dengan akurat.

Baik pemeriksaan keausan, kebocoran, pembersihan dan penyetelan kampas rem dan brake drum secara periodik dan rutin.

Penggantian parts juga harus dilakukan secara periodik seperti tertera pada buku servis. Misalnya minyak rem dan parts dari karet seperti seal, piston cap, dan slang flexible.

"Terutama pada kampas rem sebagai komponen utama."

"Setiap 5.000 km harus dilakukan pengecekan," ujar Irwan Supriyono, Executive Officer Service & Part PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI).

Baca Juga: Rencana Upah dari Bulanan Jadi Per Jam, Tapi Masih Ada Pekerja Digaji di Bawah UMR