Penulis
Intisari-online.com -Bayi demam setelah imunisasi tentu adalah kondisi yang wajar.
Namun demikian tidak semua jenis imunisasi menyebabkan demam.
Untuk imunisasi BCG, polio dan campak umumnya tidak memberikan reaksi apapun pada tubuh.
Sedang imunisasi hepatitis B dan DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus) seringkali menyebabkan bayi mengalami nyeri dan demam selama beberapa hari.
Nah, berikut cara-cara mengatasi bayi demam setelah imunisasi yang paling efektif.
Saat bayi demam, cairan tubuhnya akan keluarnya lebih banyak baik itu lewat keringat ataupun urine.Baca Juga: Ingat, Bisa Dipenjara Loh Bila Pura-pura Miskin Demi Terima Bantuan PKH, Jadi Jangan Coba-coba!
Asupan ASI harus ditingkatkan untuk mencegah dehidrasi.
ASI juga terbukti klinis mengandung nutrisi lengkap yang dapat membantu meningkat kekebalan tubuh bayi.
Seperti asam lemak essensial berupa DHA (docosahexaneoic acid), AA (arachidonic acid), ALA (alfa linoleic).
Selain itu ada juga beragam protein (yakni whey dan kasein), zat Ganfliosida (GA) serta Immunoglobulin A (IgA) yang berguna sebagai antibakteri dan melawan infeksi kuman.Baca Juga: Dilema Pasien, Pakai BPJS Tebus Obat Masih Bayar dan Terkadang Hanya Diberi Separuh Jatah
Jika memberi pakaian sejuk maka keringatnya akan mudah keluar dan diserap.
Pakaian sejuk juga tidak membuat anak tidak kegerahan sehingga demam turun lebih cepat.Baca Juga: Annus Horribilis II: Ratu Elizabeth II Mengungkapkan Tahun 2019 Adalah Tahun Terberat Kedua Setelah Perceraian Charles Dan Diana, Fakta-Fakta Ini Ternyata Alasannya
Hormon endorfin ini berperan untuk mengurangi stres, meningkatkan rasa bahagia dan juga perasaan nyaman.
Dengan demikian, gejala-gejala sakit otomatis akan berkurang.Baca Juga: Negara yang Pernah Kaya Ini Akhirnya Sengsara karena Rakyatnya Hobi Foya-foya, Padahal Sempat Pakai Dolar untuk Tisu Toilet
Maka dari itu, sebaiknya saat bayi demam segera berikan pertolongan pertama dengan mengompres si bayi.
Sesuai anjuran medis, mengompres yang benar adalah menggunakan air hangat.Baca Juga: Kalau Jodoh Tak Akan Lari ke Mana, Tukang Sapu Asal Jakarta Ini Nikahi Bule Cantik Asal Austria, Benar-benar Bak Ketiban Durian Runtuh!
Bisa diberikan handuk kecil untuk mengompres bagian-bagian tubuhnya, seperti di dahi, ketiak, atau di telapak kakinya.
Umumnya bila bekas suntikan membengkak, maka suhu tubuh akan semakin naik sehingga demam tak kunjung turun.Baca Juga: Bayinya Diculik Saat Dilahirkan, 2 Tahun Kemudian Ditemukan dan Dibesarkan Selama 46 Tahun dan Baru Sadar Dia Masih Bukan Anak Biologisnya, Kok Bisa?
Alternatif mudah untuk mengatasi hal ini adalah dengan memberikan kompresan air dingin di area kulit bekas suntikan.
Tindakan tersebut tidak hanya berguna untuk mengatasi bengkak (inflamasi) tapi juga meredakan rasa nyeri.
Cukup dikompres 20-30 menit setiap harinya.
Cara ini umum dipraktekkan untuk anak-anak berusia balita.
Kentang ini memiliki kandungan senyawa aktif yang bisa membantu menurunkan suhu tubuh.
Cara penggunaannya sangat mudah, pertama sediakan dulu satu buah kentang.Baca Juga: Noda Karat di Baju Bisa Dihilangkan Kok, Cukup Pakai Cuka dan Lemon, Begini Caranya!
Cuci bersih hingga kotorannya hilang.
Lalu kupas kulitnya, potong kecil-kecil dan haluskan dengan blender.
Kemudian bisa dimasukkan parutan kentang tersebut ke dalam kaus kaki, kemudian mengenakannya pada telapak kaki buah hati Anda. Biasanya metode ini bisa menurunkan suhu tubuh hanya dalam kurun waktu beberapa jam saja.Baca Juga: Jadi Buah Simalakama, Jutaan Kerang Hijau Terdampar di Pantai Karawang, Catat Ini Batas Jumlah Kerang Hijau yang Boleh Dikonsumsi Agar Tak Picu Kanker
Usahakan ruangan tersebut tidak terlalu tertutup, celah ventilasinya juga cukup.
Namun hindari dulu ruangan ber-AC atau adanya kipas angin.Baca Juga: Takjub, Kekayaannya Capai Rp 268 Triliun, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia, Michael Bambang Hartono Makan di Warung, Simak Fakta-faktanya Berikut Ini
Kedua alat tersebut memang bisa menurunkan suhu ruangan, tapi efeknya bagi bayi justru tidak sehat.
Sebagaimana dikemukakan dalam beberapa studi, bayi yang terlalu sering tidur dalam ruangan ber-AC atau ruangan dengan kipas angin, maka bayinya cenderung mengalami gangguan kesehatan.
Misalnya saja, gangguan pada paru-paru (pneumonia), sesak nafas, batuk dan juga demam.
Mandi dengan air hangat tidak dilarang untuk bayi.
Justru tindakan ini akan membuat tubuh bayi menjadi lebih rileks dan nyaman.
Beberapa pakar medis pun juga telah mengatakan bahwa larangan mandi setelah imunisasi hanyalah mitos belaka.Baca Juga: Beli Pisang, Ibu Ini Ngeri Ada Jarum Besar dan Tajam di Dalam Pisang yang Digigit Anaknya
Bayi diperbolehkan mandi, asalkan menggunakan air hangat atau ruam-ruam kuku.
Hal ini tentu menjadi kemajuan yang positif bagi perkembangannya. Baca Juga: Gaya berpakaian Kim Jong Un Ternyata 'Mengatakan' Sesuatu Tentang Dinasti, Status, dan Sikapnya Terhadap Musuh, Seperti Apa?
Namun bila bayi sedang mengalami demam, sebaiknya batasi aktivitasnya. Jangan sampai bayi merasa kelelahan.
Biarkan ia beristirahat dengan begitu tubuhnya bisa lebih fit, dan proses penyembuhan demam pun bisa lebih cepat.
Letakkan ia di ruangan yang nyaman dan pakaian yang tidak terlalu tebal sehingga bayi tidak rewel berlebihan.
Memperbanyak berisitirahat bisa membantu rileksasi otot-otot tubuh serta mengoptimalkan kinerja sistem imun dalam melawan kuman, sehingga demam pun cepat turun.
Sebaliknya jika anak terlalu banyak aktivitas maka suhu tubuh yang dikeluarkan cenderung tinggi sehingga demamnya akan sulit turun.Baca Juga: Pantas Polisi Geram Saat Menggerebek Praktik 'Sabung Anjing' Yang Diiklankan Online, Ditemukan Daging Anjing Panggang Untuk Penonton, Tidak Disangka, Salah Satu Pelakunya Adalah Orang Penting
Umumnya tindakan ini dilakukan jika suhu tubuh bayi telah mencapai 38sampai 40 derajad celsius.
Nantinya dokter akan memberikan obat penurun panas (seperti paracetamol) yang aman bagi bayi dengan dosis yang tepat.Baca Juga: Luar Biasa, Hanya Andalkan Uang Amplop Kondangan Pasangan Suami Istri Ini Sukses Berbisnis dengan Omset Ratusan Juta, Apa Usaha Mereka ya?