Advertorial
Intisari-online.com -Ratu Elizabeth II telah mengalami tahun terberat selama masa kekuasaannya, dilansir dari ahli kerajaan Inggris.
Bahkan, dapat dibilang tahun 2019 adalah Annus Horribilis kedua setelah pertama kali disebutkan di tahun 1992 saat perceraian Pangeran Charles dan Diana.
Ungkapan Annus Horribilis merupakan istilah Latin yang kontradiktif dengan Annus Mirabilis.
Arti Annus Horribilis sendiri adalah tahun yang sangat buruk.
27 tahun yang lalu, Ratu Elizabeth II mengungkapkan jika 1992 adalah tahun Annus Horribilis pada pidatonya di Guildhall.
Hal ini karena pada tahun 1992 terjadi perceraian Pangeran Charles dan Lady Diana, serta kebakaran yang terjadi di istana Windsor Castle miliknya.
Penny Junor, penulis biografi resmi untuk kerajaan, mengatakan jika tahun ini terjadi sangat buruk untuk Sang Ratu.
Dilansir dari Mirror.co.uk, "Dia tidak akan menggunakan frasa itu lagi, tetapi menurutku dalam beberapa hal tahun ini menjadi lebih buruk."
Namun, sebenarnya apa saja yang terjadi kepada Ratu Elizabeth II sepanjang tahun 2019 ini?
Kecelakaan Pangeran Philip
Januari 2019, suami Elizabeth, Pangeran Philip (98) terlibat dalam kecelakaan mobil dekat dengan kediaman keluarga di wilayah Sandrigham.
Ajaibnya, Pangeran Philip sama sekali tidak terluka kecuali beberapa lecet saja.
Namun SIM Pangeran Philip harus diambil oleh polisi karena dia mengemudi tanpa sabuk pengaman.
Skandal Pangeran Andrew Yang 'Berteman' Dengan Pelaku Pedofil Jeffrey Epstein
Baru-baru ini anggota kerajaan Pangeran Andrew mengaku dalam interviewnya dengan BBC Newsnight mengenai pertemanannya dengan seorang pedofil Jeffrey Epstein.
Setelah pengakuannya tersebut, Pangeran Andrew telah 'dikesampingkan' dari keluarga kerajaan dengan muncul spekulasi dia tidak akan muncul di publik atau berbicara dengan media lagi.
Baca Juga: Noda Karat di Baju Bisa Dihilangkan Kok, Cukup Pakai Cuka dan Lemon, Begini Caranya!
Bahkan muncul tuduhan skandal hubungan gelap Pangeran Andrew dengan remaja bernama Virginia Robets tetapi tuduhan tersebut ia tampik.
Ketidaksetujuannya Dengan Meghan dan Harry
Pangeran Harry, cucu Ratu Elizabeth II, yang merupakan kesayangannya, dan istrinya Meghan Markle, telah tercatat mengambil langkah kuat melawan pers.
Pasangan ini juga sering dikritik untuk beberapa tindakan mereka yaitu merenovasi kediaman mereka, Frogmore Cottage menggunakan uang pajak.
Tidak hanya itu, mereka juga membicarakan tentang perubahan iklim ketika menggunakan jet pribadi mereka.
Ditambah lagi, sebuah film dokumenter yang seharusnya menunjukkan pekerjaan mereka di Afrika Selatan justru malah menceritakan yang lain.
Di dokumenter tersebut, Meghan menceritakan besarnya biaya yang digunakan untuk menutupi peliputan kelahiran anak pertamanya dari media.
Harry juga menceritakan tentang penyakit mentalnya.
Rumor Mengenai Hubungan Renggang Antara Harry dan William
Sepanjang tahun 2019 tersebar rumor mengenai hubungan antara Harry dan William yang merenggang.
Hal tersebut juga disampaikannya dalam dokumenter di Afrika.
Namun dia 'menyampaikannya' dengan tidak menampik atau mengiyakan pertanyaan tersebut.
"Bagian dari peran dan pekerjaan serta keluarga ini adalah selalu berada dalam tekanan, dan terkadang tanpa dapat dicegah, banyak hal terjadi.
"Namun, kami tetap saudara." Ujar Harry
"Terkadang kami berada di jalan yang berbeda tetapi aku selalu ada untuknya dan aku tahu dia selalu ada untukku.
"Kami tidak selalu bertemu karena kami sama-sama sibuk, tetapi aku sangat menyayanginya dan kebanyakan hal-hal tersebut hanyalah omong kosong."
Baca Juga: Beli Pisang, Ibu Ini Ngeri Ada Jarum Besar dan Tajam di Dalam Pisang yang Digigit Anaknya
Ratu Terlibat Dalam Politik
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa, ditambah hukumannya dari parlemen di bulan September akibat perintah Perdana Menteri Boris Johnson dinilai tidak dilandasi dasar hukum yang benar oleh pengadilan utama Inggris.
Ratu Elizabeth II tanpa sadar memainkan peran dalam kegagalan Brexit di musim gugur kemarin, dengan Pengadilan Agung menilai dia selalu berbohong mengenai alasan penutupan musim parlemen.
Sejarawan kerajaan Robert Lacey mengatakan jika peraturan Pengadilan Agung bulan September lebih signifikan lagi dengan wawancara Pangeran Andrew yang menunjukkan pertanda kemungkinan berakhirnya kekuasaan monarki di Inggris.
Atau, jika tidak serta merta mengakhiri berakhirnya kekuasaan monarki, hal ini dapat mengurangi peran monarki dalam upacara dan kegiatan penggalangan dana.
Perlu dipertanyakan apa yang mungkin akan dibicarakan Perdana Menteri Boris Johnson dengan Ratu setiap minggunya jika kekuasaan monarki Inggris 'dikurangi'.
Meski begitu, Ratu Elizabeth tetap mampu bertahan dari semua hal buruk yang terjadi di tahun 2019.
Hal itu disampaikan oleh Dickie Arbiter, sekretaris pers Elizabeth semenjak tahun 1988 sampai 2000.
Dilansir dari Mirror, dia mengatakan jika monarki telah berevolusi lebih dari 1000 tahun, dan banyak hal-hal terjadi melawan kerajaan Inggris tetapi semuanya telah tetatas dengan baik.
Sejarawan Robert Lacey juga mengatakan jika ini mungkin saatnya Pangeran Charels untuk mengambil peran positif lebih banyak.