Kronologi Kasus Atlet SEA Games Yang Dituduh Tidak Perawan, Fakta Baru Muncul, Siapa Kini Yang Salah?

May N

Penulis

Fakta baru tentang kasus atlet SEA Games yang dituduh tidak perawan bahkan sampai dipulangkan, setelah tahu, siapa kini yang salah?

Intisari-online.com -Baru-baru ini seorang atlet SEA Games 2019 asal Kediri dipulangkan karena dituding tidak perawan.

Atlet tersebut, yang inisialnya SAS, kemudian menemui Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di rumah dinasnya Jln Basuki Rachmad, Minggu (1/12/2019).

Dilansir dari tribunjatim.com, ini dia fakta baru tentang kasus ini.

Kedatangan SAS ditemui langsung Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama dengan jajaran pejabat Pemkot Kediri.

Baca Juga: Menolak Saran Aborsi Dokter, Wanita Ini Mantap Lahirkan Bayinya Meski Kondisinya 'Menyedihkan' Tiga Tahun Berlalu Beginilah Anak-anak Malang Ini

Terlihat juga Ketua KONI Kota Kediri Maria Korongara.

Ikut menemui keluarga SAS, tim pengacaranya Imam Muklas bersama dengan instruktur senamnya yang ada di Kediri.

Pada pertemuan yang berlangsung tertutup juga hadir anggota DPR RI asal Kota Kediri dari Fraksi PAN Abdul Hakim Bafagih.

Imam Muklas sebelumnya menyebutkan, tim pengacara menuntut dilakukan investigasi terkait kejadian yang menimpa SAS.

Baca Juga: Pria Ini 3 Hari Diam Saja Setelah Telan Korek Api, Bahan Bakarnya Sampai Bocor di Dalam Perut dan Bisa Meledak Sewaktu-waktu, Ini yang Kemudian Terjadi

Karena sebelumnya, SAS mendapatkan intimidasi dari tim pelatih untuk mengakui sudah tidak perawan.

Sehingga pihak-pihak yang yang telah melontarkan isu keperawanan harus diusut tuntas.

Tim penasihat hukum keluarga atlet senam SEA Games dituduh tak perawan SAS, juga menolak dengan tegas penjelasan PB Persani dan Kemenpora yang menyebutkan pencoretan atlet senam asal Kota Kediri karena penurunan prestasi dan tidak berkaitan dengan masalah keperawanan.

"Apa yang kami terima berbanding terbalik. Tidak mungkin keluarga SAS menyampaikan masalah ini kepada teman media kalau tidak karena masalah virginitas," ungkap Imam Muklas,SH, penasehat hukum keluarga SAS kepada awak media, Sabtu (29/11/2019).

Baca Juga: Ramai-Ramai Menjual Sel Telurnya Walaupun Ilegal, Rupanya Banderol Harganya Sampai Rp 200 Juta, Mahasiswa Melakukannya Demi Ponsel Baru

Sebelumnya PB Persani menyebutkan jika SAS mengalami penurunan prestasi sehingga posisinya digantikan oleh Yogi Layla Rahmafani.

Imam Muklas menyebutkan, pihaknya siap untuk mengungkap semua bukti yang sebenarnya. "Ada intimidasi dari pihak tim pelatih supaya adik kita SAS mengaku bahwa dia tidak perawan," jelasnya.

Karena alasan tersebut yang membuat pihak keluarga bergerak untuk melakukan tes keperawanan di RS Bhayangkara Kediri.

Imam Muklas menambahkan, setelah hasil tes keperawanan disampaikan kepada tim pelatih ternyata meragukan hasilnya. "Ini sangat konyol," tandasnya.

Baca Juga: 'Saya Terlihat Mengerikan', Cerita Wanita yang Sempat Depresi, Hanya Makan 2 Mangkuk Takaran Bayi hingga Berat Tubuhnya Hanya 33 kg

Hasil tes keperawanan yang dilakukan tim medis RS Bhayangkara Kediri pada 20 November mendapatkan hasil jika SAS masih perawan.

Selain itu proses pemulangan SAS juga sangat tidak manusiawi. "Ada 49 medali dan penghargaan yang pernah diraih adik Shalfa. Apa tidak ada cara yang lebih manusiawi," ungkapnya.

Selama ini Shalfa tinggal sendiri di Gresik dan pihak keluarga dipanggil untuk langsung menjemput dan membawa pulang.

"Saat keluarga datang tidak ada tim pelatih yang memberikan penjelasan yang sangat bijaksana. Ini yang sangat kami sayangkan," tandasnya.

Baca Juga: 'Saya Terlihat Mengerikan', Cerita Wanita yang Sempat Depresi, Hanya Makan 2 Mangkuk Takaran Bayi hingga Berat Tubuhnya Hanya 33 kg

Imam Muklas menyebutkan, jika sekarang terjadi permasalahan terkait isu keperawanan justru mempertanyakan ada apa dan kenapa ?

"Akibat tuduhan tersebut adik SAS kondisinya drop dan tidak masuk sekolah. Pihak keluarga sekarang terus mendorong supaya adik SAS tetap mau sekolah," jelasnya.

Menyusul kejadian itu, tim pengacara tetap menuntut agar siapa pihak yang telah menyebarkan terkait isu virginitas untuk diusut. "Kami minta pelakunya diusut sampai tuntas," tegasnya.

Sebelumnya keluarga SAS melalui tim pengacara telah melayangkan pengaduan kepada Presiden Jokowi, Kementerian Pemuda dan Olah Raga, KONI dan Persani yang menaungi atlet senam.

Baca Juga: Sudah Lebih Dari 70 Tahun Setelah Perang Dunia Kedua, Beredar Foto Wanita-Wanita Perancis Jatuh Ke Pelukan Tentara Nazi Seperti Tidak Peduli Dengan Perang

"Kami memohon agar kejadian ini tidak terulang kembali. Selain itu ada tindakan tegas dan investigasi yang dilakukan oleh internal Persani," ungkapnya.

Investigasi yang perlu dilakukan internal Persani berkaitan dengan pengelolaan dan pembinaan atlet senam serta isu virginitas sebagai salah satu prasyarat bagi atlet yang berlaga di Sea Games.

KRONOLOGI Atlet Senam SEA Games dari Kediri Dituduh Tak Perawan, Diinterogasi Pelatih & Tes Perawan

Kasus dipulangkannya atlet senam SEA Games 2019 ke Kediri, yakni SAS, karena tuduhan tak perawan sangat mengagetkan keluarganya hingga KONI Jatim.

Baca Juga: Bikin Takjub, Bayi Ini Lahir dengan Rambut Setebal 5 cm, Ini Makanan yang Bisa Dikonsumsi Saat Hamil Agar Bayinya Punya Rambut Tebal

Namun sebenarnya bagaimana awal mula SAS masuk Pelatnas SEA Games 2019 namun dipaksa pulang gegara tuduhan itu ?

Berikut kronologi lengkap kejadian atlet senam SEA Games dituduh tak perawan ini :

* 13 November 2019 - SAS menjalani vaksin sebagai syarat atlet yang akan bertanding keluar negeri. Usai divaksin, SAS diinterogasi tim pelatihnya.

Hasil interogasi dilaporkan kepala pelatih yang memberitahu jika SAS sudah tak perawan dan meminta orangtuanya menjemput di Mess Persani Gresik.

Baca Juga: Akibat Alami Sakit Saat Menelan Duri Ikan, Pria Ini Selamat dari Maut, Andai dia Tidak Alami Sakit Mungkin Kondisi Pria Ini Malah Sudah Kritis

* 16 November 2019 - tim pelatih sempat menanyakan kabarnya SAS. Diberitahu kalau SAS sempat down akibat menerima tudingan tak perawan.

* 18 November 2019 - ibunya menerima kabar SAS diperbolehkan mengikuti latihan lagi.

* 19 November 2019 - kepala pelatih menginginkan hasil tes keperawanan.

* 20 November 2019 - SAS menjalani tes keperawanan di RS Bhayangkara Kediri dengan hasil selaput dara masih utuh. Namun kepala pelatih ingin tes di rumah sakit Gresik.

Baca Juga: Sempat Menggegerkan Kota, Begini Kisah Misteri Makhluk Seukuran Manusia yang Berbulu dengan Lebar Sayap 3 Meter pada Tahun 1966

* 21 November 2019 - diberitahu SAS tidak boleh lagi bergabung latihan pelatnas senam atlet Sea Games.

Sebelumnya, Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim membantah bahwa pemulangan atlet senam lantai inisial SAS asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur karena tidak perawan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Harian KONI Jatim, M Nabil.

Berdasarkan laporan yang diterima dari pelatih Timnas, setelah melakukan penyelidikan, atlet inisial SAS dipulangkan karena tidak perawan sama sekali tidak benar.

Baca Juga: Pembunuhan Berantai Misterius Ini Membuat Gempar Saat Mayat-Mayatnya 'Ditinggalkan' Di Tengah Jalan Bersama Tempat Tidur Untuk Menaruhnya

Menurut M. Nabil, pencoretan dilakukan pada atlet inisial SAS karena atlet berusia 17 tahun itu melakukan tindakan indisipliner.

"Jadi intinya tidak karena status keperawanan. Ini soal kedisiplinan, terutama soal prestasi, karena setiap cabang olahraga ada standarnya masing-masing," terang M Nabil, Jumat (29/11/2019).

Sebelumnya beredar kasus pemulangan atlet Senam Lantai yang diproyeksikan untuk SEA Games Filipina inisial SAS yang dipulangkan akibat pernyataan bahwa SAS tidak perawan.

M Nabil menegaskan, isu itu sama sekali tidak benar, karena pihaknya sudah membuktikan dengan melakukan tes secara medis.

"Sudah kita buktikan, dan hasilnya dia itu masih perawan," tambahnya. (Didik Mashudi)

Artikel initelah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Hasil Tes Keperawanan Kuak Fakta Soal Atlet SEA Games asal Kediri yang Dipulangkan Siapa yang Salah?

Artikel Terkait