Intisari-online.com - Beberapa bulan lalu di China terjadi lonjakan permintaan sel telur manusia dari pasangan yang tidak bisa memiliki anak.
Sampai-sampai China dihebohkan dengan fenomena para mahasiswi universitas ternama menjual sel telur mereka.
Tidak tanggung-tanggung, sel telur tersebut dibanderol harga 100.000 yuan atau mencapai sekitar Rp 200 juta.
Namun dilansir dari China South Morning Post China sudah melarang perdagangan sel telur manusia.
Biasanya, beberapa pasangan ingin punya anak kedua, tetapi istri biasanya terlalu tua untuk memiliki anak secara alami.
Kriteria yang diminta pasar adalah sel telur mahasiswi dengan peforma nilai yang baik, tinggi badan, dan wajah.
Dalam satu kasus, harganya minimum 10.000 yuan atau sekitar Rp 20 juta.
Banyak dari perempuan muda itu menerima kesepakatan penjualan dengan nilai tersebut agar bisa membeli ponsel baru.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR