Find Us On Social Media :

Nyaris Meninggal Akibat Perdarahan Pascapersalinan, Ibu Ini Diselamatkan oleh Bayinya: Ini Penyebab Ibu Alami Perdarahan Pascapersalinan

By Tatik Ariyani, Rabu, 20 November 2019 | 18:00 WIB

Hampir meninggal karena perdarahan pascapersalinan, bayi ini selamatkan ibunya.

- Gangguan pembekuan darah, seperti koagulasi intravaskular diseminata

- Plasenta akreta. Plasenta secara tidak normal melekat pada bagian dalam rahim (suatu kondisi yang terjadi pada satu dari 2.500 kelahiran dan lebih sering terjadi jika plasenta melekat pada bekas luka sesar sebelumnya).

- Plasenta increta. Jaringan plasenta menyerang otot rahim.

- Plasenta percreta. Jaringan plasenta masuk ke dalam otot uterus dan mungkin menerobos (pecah).

Meskipun merupakan peristiwa yang tidak biasa, pecahnya uterus dapat mengancam jiwa ibu.

Kondisi yang dapat meningkatkan risiko pecahnya uterus meliputi pembedahan untuk mengangkat tumor fibroid (jinak) dan bekas luka sesar sebelumnya.

Bekas luka sebelumnya di rahim di bagian atas fundus memiliki risiko lebih tinggi pecahnya rahim dibandingkan dengan bekas luka horizontal di segmen bawah rahim yang disebut sayatan transversal yang lebih rendah.

Ini juga dapat terjadi sebelum persalinan dan membahayakan janin.

Apa saja gejala pendarahan pascapersalinan?

Berikut ini, dilansir dari stanfordchildrens.org, adalah gejala pendarahan pascapersalinan yang paling umum.

Namun, setiap wanita mungkin mengalami gejala yang berbeda. Gejala yang mungkin termasuk berikut ini.

- Pendarahan yang tidak terkendali

- Tekanan darah menurun

- Detak jantung meningkat

- Penurunan jumlah sel darah merah (hematokrit)

- Pembengkakan dan nyeri pada jaringan di daerah vagina dan perineum, jika perdarahan disebabkan oleh hematoma

(K. Tatik Wardayati)

Baca Juga: Zainal Abidin Domba Meninggal Dunia Karena Kanker Usus, Ini Kesalahan Menggoreng yang Dapat Jadi Pemicunya