Find Us On Social Media :

T.O.P dan G-Dragon Gunakan Telegram Karena Dianggap Lebih Aman: Mengenal Telegram, Aplikasi Kirim Pesan yang Disukai Teroris

By Mentari DP, Minggu, 17 November 2019 | 16:30 WIB

T.O.P dan G-Dragon gunakan Telegram karena dianggap lebih aman.

Sebuah studi yang dirilis beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa Telegram menjadi platform komunikasi pilihan untuk para pelaku terorisme, seperti grup ISIS dan Al-Qaeda.

Tetapi ada apa di balik kesukaan mereka terhadap Telegram?

Sejak awal, Layanan chatting tersebut diketahui selalu mengedepankan diri sebagai platform messaging yang aman dari intipan pihak lain.

Fiturnya dalam hal ini termasuk enkripsi end-to-end yang mencegah pesan dicegat dan dibaca, kecuali oleh pengirim dan penerima.

Keunikan Telegram dalam hal privasi dan sekuriti membuatnya berhasil merengkuh hingga 100 juta pengguna pada 2016.

Namun, Jade Parker, peneliti senior dari grup riset TAPSTRI yang berfokus pada penggunaan internet oleh teroris, mengungkapkan bahwa enkripsi penjamin kerahasiaan bukanlah satu-satunya faktor yang menarik teroris ke platform Telegram.

Enkripsi telah ikut diterapkan penyedia layanan sejenis seperti WhatsApp, namun Telegram masih berada selangkah di depan karena menyediakan berbagai fasilitas lain untuk memudahkan komunikasi, baik yang bersifat rahasia ataupun terbuka, dari individu ke individu ataupun menarget kalangan yang lebih luas.

Channels di Telegram misalnya, bersifat terbuka untuk publik dan bebas diikuti oleh pengguna lain (follower).

Karena itu pula, channels sering digunakan oleh teroris sebagai sarana untuk menyebar propaganda, dengan cara broadcast konten. Ada juga groups, private message, dan Secret Chat.

Fitur yang disebut terakhir ini terbilang istimewa karena menerapkan enkripsi client-to-client.

Semua pesan yang terkirim dienkripsi dengan protokol MTProto.

Berbeda dari pesan biasa di Telegram yang bisa diakses dari berbagai perangkat karena berbasis cloud, pesan Secret Chat hanya bisa diakses melalui dua perangkat, yakni perangkat pengirim yang menginisiasi percakapan dan perangkat penerima. (kompas.com / Oik Yusuf)

Baca Juga: Pria Ini ‘Dihabisi’ oleh Ayah dan Dua Adik Tirinya, Perilakunya Semasa Hidup Bikin Geleng-geleng, Sampai Hakim Bilang Ini Kasus Langka