Find Us On Social Media :

Begadang Sambil Main Game Selama Liburan Sekolah, Remaja Ini Ditemukan Tergeletak Tak Bernyawa dalam Kamarnya

By Nieko Octavi Septiana, Rabu, 6 November 2019 | 12:30 WIB

(Ilustrasi) Seorang remaja 17 tahun tewas karena sering begadang untuk main game di komputernya

Intisari-Online.com - Sudah banyak terjadi kasus memprihatinkan yang dialami beberapa orang akibat terlalu sering begadang sambil bermain gadget.

Beberapa diantara mereka yang kerap begadang akhirnya harus menderita penyakit serius bahkan harus menghadapi kematian.

Para peneliti juga telah melakukan studi dan memperingatkan berbagai dampak buruk yang diakibatkan terlalu sering begadang.

Sayangnya, oleh sebagian orang, peringatan hanya sebatas peringatan.

Baca Juga: Kasus Pilot Dilarang Terbang Seumur Hidup Karena Izinkan Wanita Foto di Kokpit Pesawat, Bolehkah Penumpang Masuk ke Kokpit Pesawat?

Beberapa orang tampaknya masih sering melakukan kebiasaan tersebut, begadang untuk hal yang kurang penting, seperti bermain game atau bermedia sosial dengan gadget.

Jika dilakukan hanya sesekali, mungkin tidak akan menjadi masalah besar, tapi juga sudah menjadi kebiasaan, ini menjadi hal yang berbahaya.

Kali ini kasus kematian akibat sering bedagang kembali terjadi.

Melansir Mirror, Selasa (5/11/2019), korbannya adalah seorang remaja 17 tahun.

Dia ditemukan tewas di dalam kamarnya dekat perangkat komputernya.

Baca Juga: Ada Penumpang Wanita Foto di Kokpit Pesawat, Seorang Pilot Dilarang Terbang Seumur Hidup

Disebutkan Piyawat Harikun (17) sering menghabiskan waktu dengan begadang sepanjang malam untuk bermain game pertempuran di komputernya selama liburan sekolah.

Terkait kasus yang menimpa Piyawat, orangtuanya sekarang ingin memperingatkan orang lain tentang bahaya kecanduan game.

Mereka mengatakan ketika sesi begadangnya, Piyawat akan menarik tirai di rumahnya di Udon Thani, Thailand utara, untuk terus bermain.

Diketahui Piyawat ditemukan oleh ayahnya, Jaranwit, tergeletak di lantai kamarnya, terjatuh dari kursi komputer pada Senin (4/11/2019).

 

Ia pada awalnya mengira putranya pingsan.

Jaranwit, seorang perwira angkatan udara, mengatakan dia mencoba untuk membangkitkan putranya tetapi ternyata dia sudah meninggal.

Ditemukan pula setumpuk kotak makanan di meja dan sebotol minuman bersoda di kakinya, sementara headphone diletakkan di atas komputer.

Dia berkata, '' Saya memanggil namanya dan berkata 'bangun, bangun' tetapi dia tidak menanggapi."

"Saya bisa melihat dia sudah mati.''

Baca Juga: Tak Berpenghuni Tapi Dapat Anggaran Pemerintah, Sri Mulyani Sebut Desa Ini Sebagai ‘Desa Siluman’

 

Petugas medis yang memeriksa tubuh Piyawat mengatakan remaja itu meninggal karena stroke, yang mereka yakini disebabkan oleh bermain komputer terus menerus sepanjang malam.

Jaranwit mengakui bahwa putranya adalah pecandu game dan memperingatkan orang tua lain untuk tidak membiarkan anak-anak mereka menjadi kecanduan game.

Dia berkata, "Anak saya cerdas dan selalu berhasil di sekolah tetapi dia memiliki masalah besar dengan kecanduan game.

"Saya mencoba memperingatkannya tentang jam-jam panjangnya bermain game dan dia berjanji untuk mengurangi itu, tapi sudah terlambat.

"Dia sudah meninggal sebelum dia punya kesempatan untuk berubah.

"Aku ingin kematian putraku menjadi contoh dan peringatan bagi orang tua yang anak-anaknya pecandu permainan.

"Mereka harus lebih ketat pada jam bermain anak-anak mereka kalau tidak mereka akan berakhir seperti anakku."

Tubuh bocah itu dibawa dari rumah sakit ke kuil Budha terdekat tempat ayahnya menunggu untuk mengatur pemakamannya.

Baca Juga: Respons Putusan MA, Menkes Terawan Akan Buat Program yang Agar Dokter Spesialis Terjun ke Daerah