Penulis
Intisari-Online.com -Selama ini, beredar kabar tentang adanya suku di Amazon yang hanya diisi oleh anggota berjenis kelamin wanita.
Banyak yang menganggap bahwa kabar tersebut hanyalah legenda belaka.
Namun, ternyata kabar tentang suku yang tak memiliki satu pun anggota berjenis kelamin laki-laki tersebut benar adanya.
Dilansir dariCoco01.net, di Amazon, di dalam hutan Amazon yang lebat tersebut, terdapat sebuah suku wanita yangtidak terpengaruh dunia luar.
Mereka melarang laki-laki termasuk bayi laki-laki tinggal dan berbaur dengan suku tersebut.
Bahkan yang membuat mereka begitu perkasa, rata-rata semua wanita pandai bertarung dan seorang prajurit.
Namun ada satu hal yang menarik dari suku ini.
Karena ketika seorangwanita sudah masuk usia menikah, mereka harus melakukan sesuatu agar memperoleh keturunan.
Fakta sangar suku Amazon
Sebelum mengetahui cara suku tersebut memperoleh keturuna, sebelumnya mari kita bahas mengenai fakta-fakta suku Amazon.
Amazon adalah nama dari sebuah suku wanita yang menurut legenda mendiami sebuah daerah di Asia Minor.
Menurut cerita, suku satu ini benar-benar hanya diisi wanita saja.
Meskipun begitu, mereka sangat mandiri dan tak butuh satu pun pria.
Bahkan mereka juga melakukan peperangan untuk bertahan atau pun menguasai suatu wilayah.
Soal peperangan, wanita Amazon dikenal lantaran kegemaran mereka bertempur.
Mereka dikatakan sangat ahli dalam berbagai hal, bermain pedang, menunggang kuda sambil membawa tombak, serta keahlian mematikan kebanggaan mereka, memanah.
Menurut cerita, Bangsa Yunani sempat kewalahan menghadapi pasukan Amazon ini.
Baca Juga: Tangisan Wanita Suku Asli Brasil yang Saksikan Hutan Amazon Terbakar di Belakangnya
1. Wanita Amazon Gemar Memotong Sebelah Dada Mereka
Salah satu kebiasaan paling gila para wanita Amazon adalah kenekatan mereka untuk memotong sebelah payudaranya.
Alasannya sendiri begitu sepele tapi bikin merinding.
Menurut cerita, kenapa mereka melakukan itu adalah agar lebih mudah saat memanah.
Dengan permukaan dada yang rata, mereka bisa mendapatkan fokus untuk memanah.
2. Mereka Sangat Benci Pria
Menurut kepercayaan Yunani kuno, wanita Amazon sangat membenci para pria.
Bagi mereka, laki-laki hanyalah sampah yang tak berguna.
Baca Juga: Kebakaran Hutan Amazon: Luas Wilayah yang Terbakar Capai 28 Kali Luas Jakarta
Makanya, mereka kemudian memutuskan untuk tidak bergantung kepada pria dan mulai mengasah dirinya.
Sehingga yang terjadi adalah superioritas wanita Amazon yang tinggi.
3. Para Ibu Membesarkan Anaknya Dengan Keras
Sama seperti para bocah Sparta atau Mongol yang menjalani pendidikan keras, para anak-anak perempuan Amazon juga mengalami nasib yang sama.
Mereka diajari oleh ibunya untuk menjadi kesatria hebat.
Mulai dari belajar menunggangi kuda sampai latihan memakai senjata-senjata.
4. Wanita Amazon Bikin Yunani Ketar-Ketir
Dengan obsesi yang besar akan peperangan serta diimbangi dengan kemampuan mematikan.
Tak ayal jika para wanita Amazon adalah ancaman yang besar.
Menurut legenda, pasukan wanita beringas ini pernah berhadapan dengan pasukan Yunani dan sukses memberikan perlawanan yang sengit.
Cara brutal memperoleh keturunan
Kembali ke cara suku wanita Amazon memperoleh keturunan.
Ternyatawanita-wanita itu memperolehnya dengan dimulaimengintai suku lain yang ada kaum prianya.
Mereka akan mencari pria perkasa dan ketika saatnya tiba, mereka akan menyerang kaum tersebut dan menculik pria yang sudah mereka incar.
Pria itu kemudian diculik dan dijadikan suami 'satu malam' hanya untuk membuat wanita-wanita suku tersebut hamil.
Ketika positif hamil, pria-pria yang diculik dikembalikan kepada suku mereka.
Namun sedihnya, jika yang lahir adalah seorang laki-laki bayi, maka bayi laki-laki tersebut akan dibuang di hutan.
Sebaliknya, jika yang lahir adalah wanita, ia akan dirawat dan dibesarkan, serta menempanya menjadi seorang prajurit yang ahli dalam perang.
(Sriwijaya Post/Candra Okta Della)
Berita ini telah diterbitkan Sriwijaya Post dengan judul:'Inilah Satu-satunya Suku Wanita di Dunia Tanpa Pria hingga Cara Mengerikan Bagaimana Mereka Hamil'
Baca Juga: Ketakutan 'Suku-suku yang Hilang' di Amazon: 'Kami Sedih Karena Hutan Hampir Mati'