"Kami berharap bahwa dengan niat baik dan kerjasama para pejabat Malaysia, negosiasi akan membuahkan hasil yang positif," katanya kepada Reuters dalam email pekan lalu.
Untuk saat ini, warga Iran di ibukota Malaysia bertanya-tanya bagaimana cara membayar biaya sekolah atau tagihan rumahsakit.
"Tanpa rekening bank, kita perlu menggunakan teknik kuno, menyimpan uang di bawah bantal atau di poci teh," ujar salah satu dari mereka yang enggan disebut namanya.
Mahathir merasa dirundung
Atas dasar itulah, Mahathir mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa negaranya dipaksa untuk “mempersulit” warga Iran untuk menjalani kehidupan normal di negara itu.
"Hubungan kami sangat baik dengan Teheran, tetapi kami menghadapi beberapa tekanan yang sangat kuat dari tempat-tempat tertentu, yang dapat Anda tebak," kata Mahathir Mohamad, tanpa menyebutkan dari mana datangnya tekanan itu.
“Kami terpaksa melakukan ini karena jika tidak, mereka akan menutup bank kami di luar negeri," ujar Mahathir seperti dilansir scmp.com.
"Ini semacam intimidasi oleh orang-orang yang sangat kuat."