Sementara itu, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Koentjoro Soeprapto mengatakan, tawuran yang terjadi di Manggarai sudah berlangsung lama dan terjadi karena banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain kepadatan penduduk, jurang yang kaya dan miskin begitu besar, lalu lintas yang padat hingga akhirnya menyulut agresivitas massa dan menjadi mudah disulut kemarahannya.
Selain itu, ada banyak faktor lain yang melatarbelakangi tawuran yang terjadi akhir-akhir ini.
"Ada tiga faktor yang menjadi penyebab tawuran, faktor karena memang diadu, faktor kepentingan, dan dendam lama," kata Koentjoro saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Selain hal di atas, alasan warga ataupun pelajar melakukan tawuran adalah untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Menurutnya, di luar negeri jarang terjadi tawuran. Yang terjadi seperti di Hongkong beberapa waktu lalu adalah karena faktor kepentingan.
Tetapi antar kampung jarang terjadi, dikarenakan masyarakat di luar negeri lebih individualis.
"Di luar negeri tidak ada orang yang nongkrong atau berkumpul, kalau di Indonesia banyak. Kegiatan tersebut dapat memicu dan menyulut tawuran," terangnya. (Ariska Puspita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengapa di Indonesia Sering Terjadi Tawuran?