Find Us On Social Media :

Wahai Orangtua, Faktanya Menunda Anak Masuk Sekolah di Usia Dini Justru Beri Manfaat Tak Terduga

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 16 Oktober 2019 | 08:00 WIB

Biarkan anak-anak di rumah dan bermain.

Negara-negara seperti Finlandia dan Jerman sudah mulai sekolah relatif terlambat.

Anak-anak kelihatannya tidak menjadi lebih buruk di kemudian hari karena kehilangan waktu, atau dikenal sebagai masa kanak-kanak: skor Finlandia baik dalam tes internasional anak-anak berusia 15 tahun.

Baca Juga: Masih Ingat dengan Sosok Mak Nyak dalam Film ‘Si Doel Anak Sekolahan’, Seperti Inilah Kondisinya Kini

Anak-anak Amerika biasa memulai TK pada usia lima tahun. Saat ini, sekitar 20% dari taman kanak-kanak AS berusia enam tahun, menurut penelitian.

Sementara ada beberapa perubahan, banyak orangtua yang menahan anak-anak mereka untuk bersekolah.

Bila anak-anak lebih ‘berumur’ memasuki usia taman kanak-kanan, maka mereka lebih mampu dan membuat mereka lebih percaya diri, yang kemudian memperkuat dirinya sendiri.

Penelitian ini dipublikasikan oleh National Bureau of Research bulan lalu.

Baca Juga: Bermimpi Kirim Anak Sekolah Ke Luar Negeri? Selain Dana, Orangtua Tak Boleh Lupakan Poin Ini

Memulai taman kanak-kanak kemudian belum terbukti secara langsung untuk meningkatkan nilai tes, jadi para peneliti memfokuskan penelitian mereka pada kesehatan mental sebagai gantinya.

Mereka menggunakan Cohort Kelahiran Nasional Denmark (DNBC), sebuah survei berskala besar dan baru-baru ini mengenai anak-anak Denmark yang mencakup data untuk anak-anak pada usia 7 dan 11 dari alat skrining kesehatan mental yang banyak digunakan dan divalidasi.

Dari survei tersebut 54.241 orangtua menanggapi sebagai orangtua, melaporkan survei kesehatan mental untuk anak berusia 7 tahun; 35.902 merespons ketika anak-anak berusia sekitar 11 tahun.

Di Denmark, anak-anak seharusnya masuk sekolah pada tahun kalender di mana mereka berusia enam tahun.