Find Us On Social Media :

Wahai Orangtua, Faktanya Menunda Anak Masuk Sekolah di Usia Dini Justru Beri Manfaat Tak Terduga

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 16 Oktober 2019 | 08:00 WIB

Biarkan anak-anak di rumah dan bermain.

Intisari-Online.com – Orangtua sering kali kebingunan, kapan sebaiknya memasukkan anak-anak mereka ke taman kanak-kanak?

Sudah siapkah mereka memasuki dunia sekolah? Atau, masihkah anak-anak dalam dunia mereka, yaitu bermain dan bermain?

Sebuah penelitian baru dari Stanford University menunjukkan bahwa anak-anak Denmark yang menunda memasuki taman kanak-kanak hingga satu tahun menunjukkan tingkat pengendalian diri yang secara dramatis lebih tinggi.

“Kami menemukan bahwa menunda taman kanak-kanak selama satu tahun mengurangi perhatian dan hiperaktif sebesar 73% untuk rata-rata anak pada usia 11,” Thomas Dee, salah satu penulis dan profesor Stanford Graduate School of Education, dalam sebuah rilis.

Baca Juga: Ingat, Jangan Pernah Tanya Soal Pelajaran di Hari Pertama Anak Sekolah

Dee melakukan penelitian dengan Hans Henrik Sievertsen dari Pusat Nasional Denmark untuk Penelitian Sosial, yang mengatakan kepada Quartz bahwa dampaknya kuat dan bertahan lama.

"Kami sedikit terkejut melihat betapa persistennya efeknya."

Efek menunda sekolah tentang hiperaktif dan kurangnya perhatian tidak berkurang dari waktu ke waktu, seperti yang mereka harapkan, tetapi meningkat.

Pada kenyataannya, menunggu satu tahun secara virtual menghilangkan kesempatan bahwa rata-rata anak di usia 11 tahun akan memiliki skor lebih tinggi dari normal pada ukuran-ukuran itu.

Baca Juga: Duh, di Kota Ini Anak Sekolah Dilarang Minum Susu Cokelat, Apa yah Alasannya?

Ketidakpedulian dan hiperaktif, sifat-sifat Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), membuat kontrol diri seorang anak, dan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa level kontrol diri di masa kanak-kanak terkait dengan prestasi (ingat tes marshmallow).

Dalam penelitian Stanford, anak-anak dengan peringkat kurang perhatian dan hiperaktif lebih rendah memiliki skor penilaian sekolah yang lebih tinggi.