Find Us On Social Media :

Sulli Eks f(x) Diduga Bunuh Diri: Bukan Nuklir atau Perang, Ancaman Terbesar di Korea Selatan adalah Bunuh Diri, bahkan Tertinggi ke-4 di Dunia

By Ade S, Senin, 14 Oktober 2019 | 17:30 WIB

Sulli, mantan member f(x) yang ditemukan meninggal dunia akibat bunuh diri

Intisari-Online.com Sulli eks anggota grup vokal asal Korea Selatan f(x) diduga telah melakukan aksi bunuh diri oleh pihak kepolisian Korea Selatan.

Wanita berusia 25 tahun tersebut ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Seongnam, Provinsi Gyeonggi, Senin (14/10/2019).

Jasadnya pertama kali ditemukan oleh manajernya sendiri di lantai dua rumahnya sekitar pukul 15:00 waktu setempat.

Sang manajer mengaku memilih untuk mengunjungi Sulli setelah aktris tersebut tak bisa dihubungi sejak Minggu sore.

Baca Juga: Sulli Eks F(x) Diduga Bunuh Diri: Pantas Banyak yang Bunuh Diri, Ternyata Ini 9 Fakta Kelam Dunia K-Pop

"Tampaknya Choi Jin Ri (nama asli Sulli) tinggal sendirian di rumah itu," kata polisi yang menangani kasus itu.

"Tampaknya ia bunuh diri, tetapi kami akan menyelidiki lebih lanjut. Semua kemungkinan terbuka," lanjut polisi.

Pada akhirnya, kasus meninggalnya Sulli kembali membuka masalah tersembunyi di Korea Selatan.

Bukan soal nuklir atau perang, tapi soal bunuh diri. Datanya pun mengerikan.

Baca Juga: Wiranto Ditusuk: Kunai Digunakan Teroris Ternyata Sudah 'Tercium' Sejak Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu Tahun 2017

Menurut statistik tahunan WHO yang dipublikasikan pada bulan Mei 2017 dikutip dari english.chosun.com, angka bunuh diri di Korea Selatan terus menurun, namun tetap menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.

Bahkan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) menyebut negara ini sebagai negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi.

Angka tersebut, yang mencerminkan data dari tahun 2015, menunjukkan bahwa Korea memiliki 28,4 kasus bunuh diri per 100.000 penduduk, angka tertinggi keempat di antara 183 negara yang disurvei.

Angka itu hampir dua kali lipat tingkat bunuh diri 14,8 per 100.000 pada tahun 2000.

Dilaporkan angka itu meningkat pada saat krisis keuangan 2008 menjadi 34,1 di tahun 2010.

Korea Selatan berada di posisi keempat di bawah Sri Lanka (35,3 kasus bunuh diri per 100.000 penduduk), Lithuania (32,7), dan Guyana (29).

Selain itu, melansir dari bbc.com, ada sebuah statistik dari kementerian Korea Selatan yang menunjukkan selama 10 tahun terakhir, ada 6% sampai 7% pembelot telah meninggal karena bunuh diri.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, jumlahnya semakin tinggi. Sekitar 14% kematian di kalangan pembelot tahun ini.

Baca Juga: Kisah Edward Mordrake, Bangsawan Inggris yang Miliki 'Kembaran Iblis', Kerap Dibisiki Hal-hal Aneh hingga Bunuh Diri

Masalah ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya orang bunuh diri. Contohnya Kim Song-il.

Kim Song-il, seorang pembelot, mengatakan bahwa dia sudah membuka lini bisnis ketujuh sejak ia membelot 14 tahun yang lalu.

Dia pernah menjadi supir bus, seorang buruh bangunan, dan menjalankan sebuah restoran.

Kini, dia memulai bisnis sendiri dengan menjual potongan ayam.

“Ketika usaha saya sebelumnya gagal, saya mencoba bunuh diri sebanyak tiga kali,” kata Kim Song-il.

“Tapi saya terus mengingatkan diri sendiri bagaimana saya mempertaruhkan nyawa saya untuk sampai pada posisi ini.”

 

(Mentari Desiani Pramudita)

Baca Juga: Seorang Hakim Bunuh Diri Ketika Sidang, Benarkah Kasus yang Dihadapinya Berhubungan dengan Konspirasi dan Asosiasi Rahasia?