Advertorial
Intisari-Online.com -Nasib malang dialami oleh seorang balita berinisal AW. Di usianya yang baru menginjak tiga tahun, dirinya harus meregang nyawa, Jumat (27/9/2019).
Apalagi, dirinya harus meregang nyawa di tangan ayah kandungnya sendiri yang berinisal SW (47).
SW, warga Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah sendiri ditemukan tak bernyawa diduga karena bunuh diri tak lama setelah menghabisi nyawa anak kandungnya.
Berikut ini kisah tragisnya.
"Keduanya (bapak dan anak) ditemukan tewas di dalam kamar," kata Kapolres Demak, AKBP Arief Bahtiar, seusai memimpin olah TKP bersama Satreskrim Polres Demak dan Polsek Mranggen.
Hasil pemeriksaan luar oleh tim medis, di tubuh anak balita korban terdapat luka tusukan di dada sebelah kiri. Posisi korban terlentang di atas tempat tidur.
Sedangkan kondisi SW terdapat luka sayatan di leher depan, di pergelangan tangan kiri dengan posisi terlentang di lantai belakang pintu kamar.
"Tidak ditemukan luka lain di tubuh kedua korban," ujar Bahtiar.
Kasatreskrim Polres Demak AKP Aris Munandar menambahkan, dari keterangan sejumlah saksi mata, peristiwa berdarah di Mranggen diketahui pertama kali oleh istri korban SN (47).
Sepulangnya bekerja, sekitar pukul 16.00 WIB, istri korban yang hendak masuk ke dalam rumah, mendapati rumah dalam keadaan terkunci.
Kemudian, ia masuk melalui jendela dapur dengan cara mencongkel. Setelah masuk pintu kamar belakang dalam kondisi tertutup, ketika dibuka, ia terkejut melihat anak dan suaminya sudah bersimbah darah.
"Dugaan kami, bapak membunuh anaknya dengan cara ditusuk di dada sebelah kiri menggunakan pisau dapur hingga meninggal dunia," ungkap dia.
"Kemudian, ia menulis pesan di dinding, lalu nekat bunuh diri dengan menyayat leher dan pergelangan tangannya."
Menurut laporan Bahtiar, di lokasi kejadian, petugas menemukan sejumlah barang bukti, satu buah pisau dapur, dua buah spidol besar warna hitam, serta satu unit ponsel warna hitam.
"Di dinding kamar mandi, depan pintu kamar dan dinding dalam kamar terdapat tulisan. Pesan berisikan kekecewaan ini diduga tulisan tangan korban. Korban kecewa istrinya diduga selingkuh," ungkap dia.
Ya,SW nekat melakukan semua itu, lantaran ia kecewa istrinya diduga berselingkuh dengan pria lain.
Atas kejadian tersebut, pihak keluaga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerimanya sebagai musibah. Kedua jenasah korban langsung dimakamkan malam itu juga.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(Ari Widodo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Istri Selingkuh, Pria Ini Habisi Anak Kandung Lalu Bunuh Diri".
Baca Juga: Meski Masih Miliki 18.000 Pejuang yang Tersisa, ISIS Gunakan 2 Ekor Sapi untuk Bom Bunuh Diri