Find Us On Social Media :

Ketika Jutaan Hewan Liar Direbus dan Dikuliti Hidup-hidup Demi Kerakusan dan Kesenangan Pribadi

By Nieko Octavi Septiana, Minggu, 6 Oktober 2019 | 12:00 WIB

Trenggiling direbus hidup-hidup

Intisari-Online.com - Punya 'fitur' yang menarik kadang-kadang justru menjadi bencana tersendiri.

Seperti hewan-hewan ini yang diternak untuk diambil bagian tertentu dari tubuhnya, parahnya, dengan cara yang kejam.

Melansir Metro, Sabtu (5/10/2019), jutaan hewan liar kehilangan hidup mereka yang bebas.

Mereka diburu untuk dipelihara sebagai hewan peliharaan eksotis atau dibunuh dan diubah menjadi aksesoris mode.

Baca Juga: Awas, Kebiasaan Cara Orangtua Beri Minum Bayi Seperti Ini Bisa Sebabkan Infeksi Telinga pada Buah Hati!

Anjing laut, buaya, gajah, dan ular sanca termasuk di antara mereka yang terbunuh atau diperdagangkan hidup-hidup ketika permintaan melonjak dari konsumen di negara-negara barat.

Hanya dalam empat tahun, lebih dari 2,7 juta hewan rentan dari Afrika diternakkan atau ditangkap dan kemudian diperdagangkan.

Banyak dari hewan-hewan itu akan menghadapi penderitaan, beberapa bahkan direbus atau dikuliti hidup-hidup.

Para ahli mengatakan industri ini sekarang mendorong banyak hewan liar ke ambang kepunahan.

Baca Juga: Kasus Tamam Shud, Misteri Mayat Pria Tak Dikenal Berpakaian Mewah di Tepi Pantai Bersama Kode Aneh dalam Sebuah Buku

Penasihat Global Satwa Liar di World Animal Protection, Dr Neil D'Cruze, mengatakan, "Perdagangan hewan dengan cara ini mungkin legal tetapi tidak membuatnya menjadi hal yang bisa dibenarkan.

"Ini adalah binatang liar, bukan barang yang diproduksi pabrik."

Sebuah laporan baru oleh badan amal tersebut menjelaskan bagaimana spesies yang rentan diubah menjadi komoditas dan diperdagangkan hingga titik kepunahan.

Itu menyoroti nasib buaya Nil yang diternak dan disembelih untuk kulit mereka.

Baca Juga: Ramai Nonton Film Joker, Ahli Ungkap Film Ini Berbahaya untuk Anak-anak, Ini Alasannya

Antara 2011 dan 2015, lebih dari 189.000 kulit diekspor.

Di Namibia ada perdagangan bulu yang tumbuh pesat dari anjing laut. Setiap tahun ribuan anak anjing ditangkap dan dipukuli hingga mati lemas.

Kelompok itu mengatakan bahwa hewan dewasa ditembak atau dipukul dan beberapa dikuliti hidup-hidup untuk bulu mereka yang digunakan dalam aksesoris mode, seperti tas tangan dan sarung tangan.

Sedangkan gajah diserang oleh pemburu yang menginginkan gading mereka.

Baca Juga: Selama Ini Makan, Minum, dan Tidur di Bekas Kandang Ayam, Efendi Kini Akan Jalani Terapi

Kulit mereka juga diperdagangkan, yang digunakan untuk jaket dan interior mobil.

Tapi karena ukuran gajah yang besar, peluru sering meleset dari sasarannya sehingga mengakibatkan kematian perlahan dan menyakitkan.

Zebra juga diburu karena kulit hitam dan putihnya yang unik untuk digunakan sebagai hiasan di rumah dan bisnis.

World Animal Protection mengatakan ada juga perdagangan yang berkembang pesat dalam ekspor hewan hidup untuk dipelihara sebagai peliharaan.

Baca Juga: Kisah Wanita yang Dirudapaksa 500 Pria Sejak Usia 11 Tahun, Tapi Justru Wanita Itu yang Disalahkan dan Ditinggalkan dengan Catatan Kriminal

Hewan peliharaan yang paling populer adalah piton dan lebih dari setengah juta baru-baru ini dikirim langsung dari Afrika.

Amerika Serikat menjadi tujuan terbesar di mana mereka ditakdirkan untuk hidup di dalam tangki dengan kaca.

Burung bayan abu-abu Afrika juga diekspor ke seluruh dunia dan dikatakan sangat menderita selama penangkapan dan pengangkutan.

Sebanyak 289.006 burung yang seharusnya bebas terbang sekarang dikurung.

Baca Juga: Peninggalan Majapahit: Tengkorak Manusia dan Runtuhan Menara Ditemukan di Situs Kuno Jombang

Dr D'Cruze menambahkan, "Industri yang kejam ini menyakiti hewan liar dan dapat merusak keanekaragaman hayati Afrika dengan dampak jangka panjang yang menghancurkan pada penghidupan dan ekonomi.

'Bagaimana kita sampai pada titik di mana hewan diekspor dan dengan rakus dieksploitasi untuk kesenangan pribadi kita? "Apakah kehidupan binatang tidak berarti apa-apa?"

Kemudian trenggiling sekarang dianggap mamalia yang paling banyak diperdagangkan di dunia dan mereka menderita kematian yang menyakitkan.

Baca Juga: Uji Keperawanan 'Gila' Bagi Gadis-gadis di Zaman Kuno, Nyawa Taruhannya! Kematian Juga Menanti Mereka yang 'Terbukti' Tak Perawan!

Mereka direbus hidup-hidup untuk menghilangkan sisik keratin mereka, yang sangat dihargai dalam pengobatan tradisional di daerah Timur.

Badak yang berisiko masih diburu untuk gadingnya dan pada tahun 2017 lebih dari 1.000 tewas di Afrika Selatan saja.

Sebanyak 2,7 juta hewan yang disebutkan dalam laporan - berjudul Exploiting Africa's Wildlife memang diperdagangkan secara legal tetapi perdagangan ilegal satwa liar sampai sekarang juga masih marak terjadi.