Find Us On Social Media :

Peringkat Indonesia dalam Hal Impor Alat Militer Turun dari 5 ke 22, Haripin: 'Daftar Belanja Kita Banyak Sebenarnya'

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 3 Oktober 2019 | 08:00 WIB

"Secara domestik belanja militer Indonesia justru mengalami kenaikan. Tapi kalau dibaca secara tren di kawasan dan global pembelanjaan alutsista kita mungkin kurang cepat atau kurang besar," ujar Muhammad Haripin.

Data yang dimiliki oleh Haripin justru menunjukan laporan yang sebaliknya.

Peningkatan yang signifikan telah terjadi ihwal impor alat utama sistem senjata pada 2017-2018.

Dalam laporannya mencontohkan akuisisi Main Battle Tank (MBT) Leopard dari pabrikan Jerman.

Baca Juga: Kulitnya Berjatuhan dan Kesakitan Tiap Bergerak hingga Dokter Menyerah, Bocah 9 Tahun Ini Putus Asa Bilang ke Ibunya Lebih Baik Mati

Tercatat juga dalam laporannya, pada tahun 2017, nilai akuisisi Indonesia atas salah satu tank tercanggih di dunia tersebut berjumlah 49 unit.

Sedangkan pada tahun 2018, Indonesia justru mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dalam mengakuisisi MBT yakni sebanyak 79 unit.

Sejauh ini, total nilai repositori Indonesia untuk MBT menjadi 30 unit.

"Akuisisi MBT Leopard ini menjadi yang paling signifikan dari sisi kuantitas," ujar Haripin.

Baca Juga: Mulai Besok! Ini Daftar Pelanggaran dan Sanksi Pidana serta Besaran Denda Tilang Elektronik di Jalan Tol

Berkomentar perihal turunnya peringkat impor alat militer, Connie Rahakundini Bakrie, pengamat pertahanan dan militer lainnya, justru mengatakan hal tersebut sebagai sebuah 'prestasi'.

"Ini membuktikan komitmen pemerintah untuk memicu tumbuhnya kemandirian industri pertahanan," kata Connie.

Anggaran Pertahanan di Indonesia

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, Kementerian Pertahanan adalah salah satu lembaga negara yang memiliki anggaran paling besar.

Baca Juga: Kerja Cari Sisa Kacang dan Padi di Sawah Warga, Tapi Mbah Siah Tak Pernah Terima Bantuan Pemerintah Karena Hal Ini