Find Us On Social Media :

Kisah Korban Selamat dari Sekolah 'Rumah Penyiksaan' di Nigeria, Dibiarkan Kelaparan dan Digantung di Langit-langit

By Nieko Octavi Septiana, Senin, 30 September 2019 | 17:30 WIB

(Ilustrasi) kisah korban selamat dari 'rumah penyiksaan'

 

Mereka juga tidak dipaksa melakukan kerja berat - beberapa mengatakan mereka tidak melihat dunia luar selama bertahun-tahun.

Penyiksaan digunakan sebagai bentuk disiplin - untuk memperbaiki perilaku buruk yang dirasakan.

Kerabat sedang dipersatukan kembali dengan anak-anak mereka di sebuah kamp di Kaduna di mana para korban diambil setelah diselamatkan.

Beberapa mengatakan mereka telah dicegah untuk melihat anak-anak mereka di sekolah.

"Jika kita tahu bahwa hal ini terjadi di sekolah, kita tidak akan mengirim anak-anak kita."

"Kami mengirim mereka menjadi orang-orang tetapi mereka akhirnya diperlakukan tidak baik," kata seorang orangtua bernama Ibrahim, yang telah mendapat putranya kembali.

 

Pemerintah negara bagian Kaduna mengatakan sekarang akan melakukan pemeriksaan pada semua sekolah Al-Quran di seluruh negara bagian.

"Ini adalah pembuka mata bagi kami," kata Hafsat Baba, Komisaris Negara Bagian Kaduna untuk Layanan Manusia dan Pengembangan Sosial.

Dia menambahkan bahwa jika skala pelecehan ini saja terjadi di kota utama, dia tidak tahu apa yang mungkin terjadi di daerah pedesaan.

"Kami harus memetakan semua sekolah. Dan kami harus memastikan bahwa jika mereka melanggar perintah pemerintah maka mereka harus ditutup sepenuhnya," katanya kepada BBC.

"Jika kita menemukan fasilitas apa pun yang menyiksa anak-anak atau menyembunyikan situasi mengerikan seperti yang baru saja kita lihat, mereka akan dituntut," ungkapnya.

Baca Juga: Kisah Irena Sendler, Wanita yang Masukkan Ribuan Anak ke Peti Mati dan Koper, Alasannya Memilukan