Find Us On Social Media :

Aksi Massa Usai dan Suasana Terkendali, Tapi Efek Gas Air Mata Masih Terasa, 1 Pelajar SMA Meninggal Dunia

By Nieko Octavi Septiana, Kamis, 26 September 2019 | 21:00 WIB

Ribuan mahasiswa saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Demo yang menolak Revisi UU KPK dan menolak RKUHP berakhir rusuh.

Mulai dari batuk kering, batuk berdahak, sesak napas, hingga paling parah yaitu bronkitis kronis.

Penyakit ini juga termasuk penyakit menular yang dapat menyebar dari cairan hidung atau mulut orang yang terinfeksi.

Bronkitis kronis dapat berlangsung hingga 2 bulan, dan merupakan salah satu penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Oleh akibat itu, cara penanganan untuk menghindari penyebaran penyakit bronkitis akibat paparan gas air mata, sebaiknya selalu gunakan masker, bersihkan badan terutama tangan dan wajah, dan menghindari pemicu tersebut.

Baca Juga: Penampilannya Seperti Ini, Bocah 2 Tahun Ditolak Sekolah Penitipan Karena Staf Pikir Dia Akan Menakuti Anak-anak Lain

Sementara itu, korban aksi mahasiswa (24/9) Faisal Amir masih dalam perawatan intensif tim medis RS Pelni Petamburan, Jakarta.

"Dari hasil rontgen, Faisal mengalami luka retak dari jidat kiri sampai ke bagian kepala sebelah kanan. Kemudian, bahu kanannya patah dan ada luka memar di bagian dada sampai lengannya," ucap Rahmat Ahadi (27), kakak korban, Rabu (25/9/2019).

Kepala Rumah Sakit Pelni Dewi Fankhuningdyah menyatakan, melansir Kompas.com (25/09/2019, 12:10 WIB), mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia Faisal Amir saat ini dalam keadaan kritis.

Faisal saat ini dirawat di ruang intensive care unit (ICU) RS Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Prada DP Divonis Penjara Seumur Hidup, 8 Hal Ini Memberatkannya, Termasuk Beraksi Keji 'Seolah Membunuh Seekor Binatang yang Menjijikan'