Find Us On Social Media :

Siapa Bilang Vape Lebih Aman dari Rokok? Paru-paru Remaja Ini Menua 4 Kali Lipat dari Usia Seharusnya, Akibat 2 Tahun Tak Bisa Lepas dari Vape

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 20 September 2019 | 12:30 WIB

Adam, selama dua tahun menghisap vape, paru-parunya rusak.

Intisari-Online.com – Banyak iklan yang berseliweran menyatakan bahwa rokok tradisional berbahaya untuk paru-paru, lalu ditawarkanlah rokok elektrik alias vape.

Banyak pula yang mengklaim bahwa vape lebih aman daripada rokok dengan potongan tembakau dan nikotin di dalamnya.

Tapi, lihat bukti berikut ini.

Adam Hergenreder baru sekitar dua tahun menggunakan vape. Vape adalah jenis penghantar nikotin eletronik.

Baca Juga: Ketagihan Nge-Vape, Kondisi Paru-paru Remaja 18 Tahun Ini Jadi Seperti Orang Tua 70 Tahun

Vape atau rokok elektrik ketika dihisap akan menghasilkan uap air, alih-alih asap seperti pada rokok konvensional.

Saat pertama kali menggunakan vape di tahun 2017, usia Adam baru 16 tahun. Aroma mentol dan mangga adalah favoritnya.

Kini, Adam yang berasal dari Gurnee, Illinois, Amerika Serikat harus meringkuk di rumah sakit.

Dia tak dapat bernapas tanpa bantuan aliran oksigen dari tabung.

Baca Juga: Ngeri, Hampir 100 Kasus Penyakit Paru-paru para Remaja Berkaitan dengan Vape

Tim dokter yang menanganinya menyebut, berdasarkan hasil rontgen, pemuda 18 tahun ini memiliki gambaran paru-paru seperti orang berusia 70 tahun.

Kondisi paru-paru tersebut kemungkinan besar tak akan bisa kembali seperti semula, dan vape-lah yang diduga menjadi penyebabnya.

Adam hanya salah satu dari 27 pasien dalam beberapa minggu terakhir di Illinois, yang menderita kondisi serupa, dan semuanya merupakan pengguna rokok elektrik.

Bulan lalu, salah satu dari pasien tersebut meninggal. Tak hanya itu, secara keseluruhan ada lebih dari 200 kasus serupa yang terjadi di 24 negara bagian di AS per akhir pekan lalu.

Baca Juga: Masih Ngeyel Vape Tidak Berbahaya? Ada 22 Orang Korbannya dan Kini Terbaring di Rumah Sakit

Data tesebut dilansir Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Menular AS (CDC). CDC membantu Departemen Kesehatan Masyarakat Illinois dalam menyelidiki kasus-kasus tersebut, bersama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA).

Atas munculnya kasus ini, Dinas Layanan Kesehatan mengeluarkan peringatan agar warga berhenti menghisap vape.

Sejalan dengan itu, mereka menjalani proses penelitian untuk mengungkap penyebab pasti dari penyakit pernapasan akut tersebut.

Jenis dan kandungan dalam rokok elektrik yang dipakai para pasien pun akan diteliti lebih jauh.

Baca Juga: Baru Gunakan Vape Selama 3 Minggu, Remaja Ini Alami Hal Mengerikan

Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan nikotin ataupun THC -senyawa psikoaktif utama dalam ganja yang memabukkan.

Adam mengaku membeli vape pertama kali di pasar swalayan, meskipun saat itu dia masih tergolong di bawah umur.

Tahun 2018 lalu, Adam mengaku mulai membeli perangkat vape yang diisi THC, yang disebut dab stick, yang dijual di jalan.

Produk-produk inilah yang sering dimodifikasi dan dijual secara ilegal.

Baca Juga: Ingat, Uap Vape Juga Berbahaya, Bisa Picu Kanker dan Serangan Jantung

Menanggapi temuan ini, industri vape lalu berkilah, peralatan buatan sendiri dan ilegal adalah pemicu gangguan kesehatan seperti yang marak terjadi saat ini. (Glori K. Wadrianto)

Kendati demikian, para ahli kesehatan belum dapat mengonfirmasi klaim tersebut lebih dalam.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakai Vape 2 Tahun, Paru-paru Adam Rusak Akut"

Baca Juga: Jangan Salah, Vape Juga Bisa Sebabkan Kanker, Begini Cara Bekerjanya