Find Us On Social Media :

Merajut Mimpi Indonesia Punya Pesawat Sendiri, Mengenang Sejarah Dirgantara Tanah Air Mulai dari Nurtanio hingga BJ Habibie

By Nieko Octavi Septiana, Senin, 16 September 2019 | 11:00 WIB

BJ Habibie

Melalui visi inilah, pemerintah Indonesia membagikan beasiswa ke putra-putri terbaik Indonesia untuk belajar ke luar negeri.

Sayangnya, tidak semua bisa kembali ke Indonesia karena meletusnya peristiwa 30 September 1965.

Salah satu yang mendapat beasiswa dan kembali ke Indonesia adalah Habibie yang berkuliah di Rhenish Wesfalische Tehnische Hochscule, Jerman, dan pernah bekerja di perusahaan penerbangan Jerman, Messerschmitt-Bölkow-Blohm.

Habibie kembali ke Indonesia pada 1973 atas permintaan Soeharto, dan diberi mandat untuk mengembangkan industri di Indonesia.

Baca Juga: Berhasil Menghemat Rp225 Juta, Pasangan Pengantin Ini Pilih Pakai Kaus dan Celana Jins untuk Acara Pernikahannya, Segini Biayanya

Tugas pertamanya adalah menjadi CEO Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kini telah berganti nama jadi PT Dirgantara Indonesia (DI), sebelum pada 1978, diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi.

Namun yang ingin dibuat oleh Habibie bukanlah sekadar pesawat, tetapi industri beserta ekosistem dirgantaranya.

Salah satu langkah terbesarnya adalah merancang dan memimpin pembuatan pesawat N250.

N-250 Gatotkaca pertama kali diterbangkan di Bandung pada 10 Agustus 1995 dan menandai lahirnya karya anak bangsa.

Baca Juga: BERITA POPULER: Cerita Mahasiswa yang Tak Sengaja Bertemu BJ Habibie Saat Beli Mie Instan hingga Seorang Pria Pulang Setelah Meninggal dan Dikremasi