Find Us On Social Media :

Kisah 3 Siswa SMK yang Dikira Magang, Padahal Dijual Calo ke Perusahaan Kapal hingga Hilang Selama 9 Tahun

By Tatik Ariyani, Kamis, 5 September 2019 | 14:30 WIB

Lucia Martini tunjukkan sertifikat anaknya Ignatius Leyola Andinta Denny Murdani yang hilang kontak saat mengikuti PKL di Bali

Dalam sosialisasi juga diperkenalkan seseorang yang bernama Mugiri yang menurut dia sebagai guru pembimbing. Namun setelah persidangan diketahui bahwa Mugiri adalah calo tenaga kerja.

Setelah rencana PKL itu disetujui, sekolah meminta uang Rp 2.250.000 untuk keperluan biaya keberangkatan para siswa ke Bali.

Medio 31 Desember 2009 lalu, ketika anaknya dan para siswa di SMKN 1 Sanden akan berangkat untuk PKL di Bali, mereka harus mengurus KTP. Padahal waktu itu Agiel berusia 16 tahun dan belum layak mendapatkan KTP.

Tanpa curiga, karena sudah percaya pada sekolah, akhirnya para orangtua merelakan anak mereka melaksanakan PKL di Tanjung Benoa.

Setelah beberapa bulan anaknya mengikuti PKL, Riswanto tidak menaruh curiga hingga akhirnya ia menerima surat dari PT Sentra Buana Utama tertanggal 2 Maret 2010, memberitahukan bahwa kapal KM Jimmy Wijaya tempat Agil bekerja mengalami hilang kontak per 6 Februari 2010 pukul 04.00 WIT.

Baca Juga: Beratnya 50 Kg dengan Teriakan Seperti Bayi, Anggota TNI Ini Selamatkan Lumba-lumba yang Menggelepar di Pantai Tulungagung

Riswan menerima surat dari petugas pos perihal kabar kurang sedap itu. Dalam surat itu disebutkan Agiel bekerja mulai tanggal 27 Februari 2010.

"Saya percaya itu PKL, dapat surat ditujukan kepada saya orangtua, dalam surat itu lost contact. Di situ saya kaget, kok di sini dapat dari PT, setahu saya anak lagi PKL," katanya saat dihubungi, Selasa (3/9/2019).

Waktu itu, Riswanto menelepon perusahaan pemberi surat menanyakan soal PKL. Kenyataannya, Agiel dan teman-temannya disalurkan calo untuk bekerja di kapal. Pihak perusahaan pun memberitahukan bahwa masih mencari kapal tersebut.

Riswanto akhirnya mendatangi sekolah tanpa terlebih dahulu memberitahukan tentang kejadian hilangnya kapal yang ditumpangi anaknya.

Ketika ditanya soal PKL, kepala sekolah bilang baik-baik saja.

Baca Juga: Meski Sebabkan Porak-poranda dan Korban Tewas, Badai di Tempat Ini Sekaligus Ungkap Temuan Kantong Kokain Bernilai Ratusan Juta